Sekolah Taiwan Ini Ingin Belajar Membatik, Tari Lenggang, dan Tapak Suci di Smamda

SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) menerima tamu spesial pada Senin, (29/10/18). Mereka adalah kepala sekolah, 2 guru dan 12 siswa dari National Chimei Senior High School, Taiwan yang akan belajar membatik, Tari Lenggang Surabaya, dan Tapak Suci.

“Smamda adalah sekolah terbaik di Surabaya,” ungkap Peng Hsi Hung, kepala National Chimei Senior High School. “Saya yakin Smamda adalah sekolah yang tepat untuk siswa saya untuk belajar budaya Indonesia yaitu membatik dan seni tari.”

Ia juga berharap bisa bekerja sama dengan smamda untuk membangun jaringan sister school.

Kunjungan siswa dan guru dari sekolah Taiwan ini ke Surabaya adalah kali pertama. Dengan berbekal informasi dari teman sejawat, Mr Peng yakin Smamda akan menerima dengan baik. Maka, dikirmlah surat pengajuan kunjungan ini sebulan lalu.

Gayung pun bersambut, Kepala Smmada Astajab SPd MM, menyambut baik keinginan Mr Peng. “Kami sangat senang jika ada sekolah yang berkunjung ke Smamda, apalagi mempelajari seni batik, seni tari, dan Tapak Suci di sekolah kami,” ungkapnya.

Tari Remo yang dipersembahkan dua siswa saat menyambut mereka mengundang decak kagum Mr. Peng hingga ia merekamnya dengan ponsel pintarnya.

Dalam acara welcoming party tampak jelas adanya culture exchange. Tak ingin kalah dengan tari remo, siswa Chimei menyanyikan Chimei School Song. Setelah tampilan paduan suara disusul penampilan tapak suci oleh siswa Smamda.

Hal yang paling menarik adalah ketika siswa Smamda dan Chimei berkolaborasi menyanyikan lagu Burung Kakak Tua dengan bahasa Indonesia dan Tian Mi Mi dan Hero of Hakka dalam bahasa Mandarin. Tepuk tangan pun bergemuruh usai penampilan mereka.

Siswa smamda tidak kesulitan untuk menyanyikan lagu Tian Mi Mi, karena delapan siswa dari kelas X dan XI Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB) ini telah berlatih sebelumnya. Selain itu mereka juga belajar bahasa Mandarin.

Siswa Chimei terkesan atas sambutan Smamda ini. “Perjalanan Taiwan-Surabaya yang memakan waktu kurang lebih 7 jam memang melelahkan, tetapi setelah sampai di sekolah ini disambut dengan hangat, rasa lelah itu hilang,” ungkap Hsu, Chia Hui.

Jerry, panggilan akrabnya mengungkapkan siswa dan guru sangat ramah. Ia jadi bersemangat untuk belajar budaya Indonesia di Smamda.

Selain memberikan pidato singkat, siswa Taiwan juga memperkenalkan budaya mereka lewat presentasi tentang makanan taiwan, mata uang, karya seni dan, night market di sana.

Meskipun hanya satu malam 12 siswa sekolah Taiwan yang terdiri dari 4 siswa dan 8 siswi berkesempatan merasakan tinggal di keluarga Indonesia, yaitu keluarga siswa Smamda.

Ada satu siswa dan tiga siswi yang menjadi host family siswa dari Taiwan yaitu Haiqal Ananta X MIPA 2, Aurora Rafida Azmi X MIPA 1, Izza Ardelia Yudhistira x MIPA 2, dan Azzahra Mazaya Khalisah XI MIPA 1.

Sejak Jumat (26/10), sebelum siswa Taiwan berkunjung, mereka sudah berkomunikasi dengan siswa Smamda via Line. Azzahra Mazaya, menceritakan, partnernya, Chung, Zih Fu ingin makan sate ayam, lontong, dan terang bulan.

“Selain itu saya juga ngobrol tentang hobby, ternyata kita punya kesamaan yaitu travelling,” imbuhnya. (Tanti)

Author:

I Am the Admin

Leave a comment