Media digital bisa memberikan manfaat bagi pengguna, namun juga bisa membawa pada petaka disampaikan Ulil Albab secara virtul pada siswa Smamda Surabaya, Selasa (16/11/21).
Dalam Webinar Literasi Digital Surabaya 2021 yang bertajuk Literasi Digital Dimulai dari Sekarang dia berpesan pada siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya supaya bisa menjaga etika saat menggunakan.
“Harus bisa menggunakan secara bijak sehingga media digital bisa memberikan dampak positif bagi kita semua,” ujar pendiri Relawan TIK Indonesia ini.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) beserta Cabang Dinas Pendidikan Sidoarjo-Surabaya ini, dia menegaskan bahwa siswa harus bisa menggunakan media digital secara nyaman dan aman.
Etika Digital
Ulil Albab menjelaskan data fakta penggunaan internet di Indonesia terbesar di dunia. Rata-rata orang Indonesia menggunakan internet selama 5,5 jam sehari.
“Ini data real. Belum lagi jumlah akun media sosial orang Indonesia juga yang paling besar juga,” turut CEO Sawah Maya ini.
Dia memaparkan meskipun secara jumlah penduduk nomor 4 dunia, namun jumlah akun pengguna media sosial di Indonesia adalah yang tertinggi.
“Contohnya, kita bisa punya berapa banyak akun dan ini belum termasuk akun anonim yang berkeliaran di internet.”
Konten Tidak Sopan
Ulil Albab mengatakan di tengah berkembangnya penggunaan media digital, ternyata ada banyak kasus yang menunjukkan bahwa orang Indonesia kurang dewasa dalam menggunakannya.
“Ada yang membuat konten yang tidak sopan, tidak menyenangkan, bahkan beberapa kasus belakangan juga menunjukkan bahwa kita belum siap dalam menggunakan media digital,” katanya.
Ini, lanjutnya, yang harus disikapi dengan bijak dan lebih dewasa. Penggunaan media digital yang salah maka akan bisa berakibat pada diri sendiri. Media tersebut tidak digunakan untuk kepentingan yang memiliki nilai positif, tetapi malah untuk hal yang lainnya.
“Siswa Smamda harus bisa menggunakan media digital dengan baik. Maka, kalau ini yang kita lakukan, media itu akan bisa memberikan nilai manfaat dan nilai guna,” tandasnya. (*)