Peringatan Hari Anak bertepatan dengan minggu masa pengenalan lingkungan sekolah, dan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dikemas berbeda. Tidak hanya di sekolah, acara yang disebut Fortasi (forum ta’aruf siswa) bahkan diadakan di Kebun Binatang Surabaya, dengan peserta termasuk anak-anak dari panti asuhan yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Darwis Okta Effendi, Ketua Dewan Fortasi, mengungkapkan bahwa kemasan Fortasi outdoor memiliki konsep pacaran dan bertujuan untuk mengedepankan kreativitas, rasa ibadah, kejujuran, kedisiplinan, kerjasama dan empati.
“Acara outbond Fortasi 2023 ini merupakan kegiatan outdoor dengan menggunakan metode experiential learning (belajar dari pengalaman) dan media permainan. Melalui berbagai permainan yang akan dimainkan, seluruh peserta akan belajar memahami karakter antar individu dalam kondisi apapun,” ujarnya.
Selain itu, perjalanan ini juga memperingati Hari Anak, dan setiap kelompok siswa mengundang 30 anak dari panti asuhan untuk bergabung. “Jadi keseruan game ini bukan hanya untuk peserta Fortress, tapi juga sebagai bentuk filantropi membangun empati sejalan dengan tujuan Fortress,” ujarnya.
Usai outing, rombongan akan memberikan bingkisan seperti alat tulis dan sembako untuk dibagikan kepada anak yatim piatu dan petugas kebersihan di sekitar area outing. Peserta Fortasi Ramadhan Achmad mengungkapkan bahwa ini merupakan kunjungan pertamanya ke KBS. Biarkan mereka belajar lebih banyak tentang sekolah mereka daripada hanya permainan dan permainan.
Dia juga bisa belajar lebih banyak tentang salah satu tempat wisata di Surabaya. “Asyik dan tidak hanya mendidik tentang sekolah. Tapi juga mengenal lingkungan sekitar dan bermain bersama adik-adik di panti asuhan,” pungkas alumnus SMP Muhammadiyah 5 Surabaya ini.