Smamda – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) memang belum resmi dimulai, namun sejak Kamis (11/7/19) siswa baru SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya sudah datang mengikuti pembekalan.
Di perguruan Muhammadiyah, MPLS disebut juga Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) dan dilaksanakan selama lima hari efektif: Senin-Jumat dan ditutup dengan inaugurasi atau pengukuhan siswa baru.
Sebelum ortasi dimulai pekan depan, panitia pelaksana yang terdiri dari Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Smamda sudah mengadakan Pra Fortasi, yang bertujuan untuk mengonfirmasi jumlah siswa baru yang mendaftar ulang sekaligus mempersiapkan apa saja yang perlu mereka kerjakan.
“Tujuan kami mengadakan Pra Fortasi ini agar adik-adik baru nanti masih mempunyai waktu dan kesiapan yang cukup dalam menghadapi kegiatan Fortasi yang akan berlangsung berturut-turut selama lima hari nanti. Panitia juga dapat gambaran riil berapa jumlah pasti pesertanya,” ungkap Esa Febrianto Ketua PR IPM Smamda Surabaya.
Menurut Esa, Pra Fortasi tidak kalah penting untuk diikuti karena akan ada beberapa penugasan baik individu dan kelompok yang perlu peserta siapkan. “Ditambah lagi konsep Fortasi tahun ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, konsep Fortasi yang akan dilaksanakan cenderung mengeksplorasi kreativitas siswa dengan mengaplikasikan teknologi 4.0
Didampingi pendamping kelompok (pingpok) masing-masing, 488 siswa baru ini sudah terbagi menjadi 30 kelompok besar putra dan putri dengan nama-nama kelompok bertemakan channel pendidikan dan pengetahuan keislaman di YouTube, seperti Islam Cordova, Ruang Guru, 5minute Craft, dan lainnya.
Pingpok yang terdiri dari kelas XI dan XII bertugas untuk menjaga, mengontrol tugas, dan keadaan peserta agar kondusif selama Fortasi. “Agar peserta tidak merasa terbebani dan dapat menikmati masa Fortasi tanpa rasa takut adanya perpeloncoan dan bullying yang biasa dilakukan siswa senior di sekolah lain zaman dahulu,” kata dia.
Kesan tentang Pra Fortasi diungkapkan Ranti Aninda lulusan SMPN 12 Surabaya. “Smamda sekolah yang bagus dari gedungnya, bersih, dan gurunya ramah-ramah. Meski belum ada bayangan bakal seperti apa Fortasi-nya nanti, tapi saya cukup optimis,” ujarnya.
Kesan lainnya disampaikan Keisya Azahru Malik, siswi asal SMP Muhammadiyah 6 Surabaya. “Bisa ketemu teman-teman baru, seru, sedikit takut sih cemas tugasnya tidak bisa diselesaikan dengan memuaskan,” ujarnya. (Rimba Ayu)