Smamda – SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) menggelar kajian Dzulhijah, Senin (12/6). Bertempat di Masjid Nurul Ilmi Smamda, kajian ini diikuti oleh seluruh keluarga besar Smamda. Tema yang diangkat “Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijah”.
Bendahara PDM Kota Surabaya Musa Abdullah yang menjadi narasumber menjelaskan, perintah untuk berqurban telah dijelaskan dalam QS Al-Kautsar: 3, yaitu “Maka laksanakanlah shalat karena Rabbmu dan berkorbanlah.”
Musa menambakan, Ahad Kliwon, 29 Dzulhijah 1444 H bertepatan dengan 18 Juni 2023 M, ijtimak menjelang Dzulhijah 1444 H. Lalu Ahad, 15 Juni 2023, bakda shalat Magrib sudah masuk Dzulhijah. Kemudian 27 Juni 2023 masuk hari Arafah. Idul Adha jatuh pada Rabu Kliwon, 28 Juni 2023.
Musa lantas menjelaskan amalan-amalan utama di bulan Dzulhijah. Pertama, memperbanyak membaca tahlil, takbi, tahlil, takbir, dan tahmid.
“Mengerjakan amal shaleh, terutama pada tanggal 1-10 Dzulhijah bagi yang sedang berhaji,” tuturnya.
Kemudian, keutamaan dzikrullah pada sepuluh hari awal Dzulhijah terbagi menjadi tiga bagian. Dzikir mutlaq, yaitu berdzikir secara umum dan mutlak tanpa terikat waktu khusus. Kemudian dzikir khusu dan dzikir yang terikat.
Amalan kedua, memperbanyak puasa. Puasa Arafah adalah puasa yang sangat dianjurkan. Puasa ini dilaksanakan pada 9 Dzulhijah. Puasa Arafah dapat menghapus dosa 1 tahun yang lalu dan 1 tahun mendatang. Seseorang yang menjalankan puasa Arafah, Allah akan memanjangkan umurnya 1 tahun.
“Perlu diketahui bahwa Nabi tidak puasa di 10 hari Dzulhijah. Sehingga cara memperbanyak puasa di bulan Dzulhijah dapat dilakukan dengan melakukan puasa Senin-Kamis dan puasa Arafah. Oleh karena itu, bulan Dzulhijah 1443 H ini kita berkesempatan untuk berpuasa sebanyak empat kali,” ujarnya.
Amalan ketiga, memperbanyak takbir dan dzikir. Memperbanyak takbir dan dzikir pada hari yang telah ditentukan. Sebab, sebaik-baik doa yaitu doa pada hari Arafah. Sebaik-baik kalimat yang terucap yaitu Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu. “Ini merupakan dzikirnya Nabi,” imbuhnya.
Keempat, tobat. Kelima, memperbanyak amalan shaleh. Misalnya mengerjakan shalat sunah dan bersedekah.
“Walaupun dibandingkan dengan jihad, amalan 10 hari di bulan Dzulhijah jauh lebih utama. Kecuali ada seseorang yang berjihad harta dan jiwa raganya sampai meninggal,” terang Musa.
“Tempat yang memiliki kemuliaan tertinggi hingga doanya mustajab yaitu Padang Arafah. Di tempat ini, hanya dikunjungi satu kali pada 9 Dzulhijah dalam satu tahunnya,” pungkasnya. (Eka Haris Prastiwi/AS)