The Power of Ramadhan di Smamda Surabaya

Smamda – The Power of Ramadhan jadi tema kegiatan Tarhib Ramadhan di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Jumat (8/3/2024).

Dalam kegiatan yang dilakukan di Masjid Nurul Ilmi Smamda ini, pemateri Jufri Mustafa SAg MpdI menyampaikan banyak penjelasan terkait persiapan menyambut kedatangan bulan yang penuh berkah, mulai dari materi tentang hutang puasa, rukhsah puasa, sunnah puasa, hingga musuh di bulan Ramadhan.

Ketua Divisi KMM Majelis Tabligh PDM Surabaya ini mengingatkan selama bulan suci setiap hari menjadi hari yang penuh dengan pahala, mulai dari pagi yang berpuasa hingga malam shalat tarawih.

Di depan siswa kelas X-XI ini, dia mengingatkan adanya keringanan puasa bagi sebagian umat muslim. Orang yang sedang sakit, ibu hamil dan menyusui, musafir, dan lansia

“Rukhsah puasa atau keringanan untuk tidak berpuasa dalam kondisi tertentu dapat diberikan kepada seorang muslim, akan tetapi hal ini juga tidak dapat dijadikan alasan untuk seseorang meninggalkan kewajiban puasa di bulan Ramadan,” jelasnya.

Dia menambahkan dua bentuk pengganti puasa Ramadan yang bisa memperoleh keringanan atau rukhsah puasa. Pertama, pengganti puasa berupa qadha puasa. Kedua, membayar fidyah sesuai dengan golongan yang berhak membayarnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, ada pula sunnah-sunnah yang bisa dilakukan selama berpuasa. “Sunnah selama puasa diajurkan untuk dilakukan, seperti menyegerakan berbuka, mengakhiri sahur, tidak berbicara kasar dan kotor, memberi makan orang yang berpuasa, dan lainnya,” jelasnya.

Sunnah ini, sambungnya, meskipun tidak wajib diikuti, namun patut untuk diterapkan karena manfaat yang baik untuk diri sendiri serta pahala yang didapatkan.

Puasa bukan hanya sekedar perbuatan fisik berupa menahan lapar, haus, dan dorongan seksual. Pada hakikatnya sendiri puasa juga dimaksudkan sebagai bentuk pembinaan dan pengendalian diri dari perbuatan-perbuatan tercela.

Oleh karena itu melalui momen ini, dia berpesan agar tujuan puasa bisa tercapai dengan sempurna maka orang harus menghindari perbuatan tercela atau yang dia beri julukan musuh Ramadhan. Adapun musuh tersebut diantaranya, tidur selepas shubuh, sibuk bermain game dan sosmed, berkata kotor dan kasar, berkhalwat, dan perbuatan tercela lainnya.

Mengingat segudang manfaat yang diperoleh dalam puasa, juga bulan Ramadhan, Jefri menegaskan kembali agar siswa dan seluruh guru dan karyawan mengikuti serangkaian ibadah juga sunnahnya dalam bulan yang penuh berkah.

“Banyaknya manfaat yang diperoleh, ada pahala dan pengampunan segala dosa. Juga kesehatan baik fisik maupun psikis. Puasa ini diyakini mampu menjaga kesehatan tubuh. Sangat rugi apabila ibadah yang dijalankan tidak diikuti dengan maksimal,” tegasnya. (*)

Penulis Fibrina Aquatika. Editor Ichwan Arif.