Nature’s Classroom: Outdoor Learning and Growing Together. Itulah tema Diklat Ekstrakurikuler (Dikstra) SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya 2024 yang berlangsung mulai Jumat (20/9/2024) hingga Ahad (22/9/2024) lalu.
Dikstra Smamda Surabaya merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya, sebagai sarana untuk memfasilitasi seluruh siswa kelas 10 lebih mengenal ekstrakurikuler yang mereka pilih.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Dikstra ini kembali dilaksanakan di Bumi Perkemahan Coban Rondo, Pujon, Kabupaten Malang, selama tiga hari di akhir pekan.
Sejumlah 350 peserta mengikuti kegiatan Dikstra. Jumlah tersebut terdiri atas siswa kelas 10 yang didampingi oleh kakak pendamping kelas 11 dari berbagai ekskul yang mengikuti dikstra, pembina dan pelatih ekstrakurikuler, serta guru dan karyawan yang tergabung dalam panitia Dikstra 2024.
Keseruan kegiatan Dikstra ini disambut dengan rindangnya hamparan luas Bumi Perkemahan Coban Rondo. Seluruh peserta diklat kelas terlihat dengan antusias mengikuti serangkaian kegiatan Dikstra tersebut.
Meski demikian, Dio Yulian Sofansyah MPd, ketua panitia Dikstra, berpesan agar seluruh peserta tetap menjaga sikap.
“Kita sedang berkegiatan di luar, tolong dijaga sikapnya, tata bicaranya. Jangan sampai kosong dan tetap bershalawat,” tutur Dio.
Kegiatan Dikstra selama tiga hari ini diawali dengan pembukaan oleh Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya H Astajab SPd MM.
“Kalian harus bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini. Yang namanya diklat itu kalian dididik untuk menjadi orang yang tangguh di situasi apa pun kalian harus mampu bertahan supaya menjadi anak yang tahan banting,” ucapnya.
Di hari pertama, peserta mengikuti kegiatan pandu Hizbul Wathan, kemudian dilanjutkan dengan materi dari IPM.
Pada hari kedua dan ketiga, peserta Dikstra mengikuti kegiatan “This is My Ekskul” di masing-masing ekstrakurikuler yang telah dipilih bersama pembina, pelatih, dan pendamping ekstrakurikuler dalam rangka menumbuhkan rasa cinta dan kekeluargaan.
Mulai dari jalan kaki bersama menuju ke air terjun Coban Rondo, game seru, materi ekskul hingga pengukuhan anggota ekskul baru.
Keseruan bersama ekskul itupun diungkapkan oleh Rahel Saputra siswa kelas 10.7 peserta Dikstra.
“Diskusi ilmiah dan games seru dalam ekskul yang kita lakukan telah membuka wawasan baru, membangkitkan semangat untuk berbagi ide dan pengalaman. Momen membuat salad sehat di samping api unggun menjadi petualangan yang menyenangkan,” ungkap Rahel.
Judith Jeanne J Lousberg, siswa student exchange dari Belgia, juga mengikuti kegiatan Dikstra. Dia bergabung dengan ekskul kuliner.
Terlihat ia sangat menikmati berkumpul bersama teman-teman ekskulnya dengan bersama membuat aneka makanan dan juga bakar jagung.
“Kita ngobrol bareng sambil bikin jagung bakar dan marshmello, lalu kita bahas buat jualan sosis sama pentol bakar. Di sini Judith yang juga join kuliner, ia bikin jagung bakar, marshmello, dan sosis bakar,” tutur Abiyyu Salman Hekmanda, siswa kelas 10.1, peserta Diklat Ekstrakurikuler Kuliner.
Setiap pagi seluruh peserta mengawali giat pagi dengan senam sehat sebelum melanjutkan kegiatan bersama ekskul masing-masing. Tak hanya itu, menariknya meski sedang berkegiatan di luar dengan dinginnya suasana Coban Rondo yang menusuk tulang, tak meruntuhkan semangat peserta Dikstra untuk menunaikan shalat Tahajud secara berjamaah.
Keandre Ataya Rizqullah pendamping dari Ekskul KIR ini mengaku sangat senang mendampingi kegiatan diklat ekskul KIR. “Aku seneng banget jadi kakak pendamping ekskul KIR, apalagi temen-temen kelas 10 ini mereka aktif meski persiapannya tidak banyak waktu”, ungkapnya.
Puncaknya yakni di malam Sabtu (21/9/2024), masing-masing ekstrakurikuler menampilkan pertunjukan terbaiknya. Banyak penampilan seru nan kreatif yang ditampilkan hingga membuat suasana menjadi sangat meriah meski malam hari.
Penampilan yang ditampilkan meliputi drama kolaborasi antara ekskul PMR dan Renang, sains talent show dari ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR), dance dari ekskul Tari, Tapak Suci, penampilan dari ekskul JCC juga ECC.
Rahel, salah satu peserta diklat ekstrakurikuler KIR, mengaku sangat bersemangat dan antusias menampilkan sulap ilmiah ketika pentas seni.
“Kami menampilkan sulap ekstrem ilmiah salah satunya tangan api. Kami telah membuktikan bahwa sains dan seni bisa bersatu. Setiap trik bukan hanya hiburan tetapi juga pelajaran berharga tentang kreativitas dan keberanian untuk mencoba hal baru,” ungkapnya.
Astajab berharap dengan adanya kegiatan Dikstra ini semua peserta saling menguatkan antar sesama ekskul dengan yang lain. Dia menegaskan bahwa semua ekskul di Smamda didukung oleh sekolah.
Kegiatan Dikstra ini berakhir pada Ahad (22/09/2024) selepas shalat Dhuhur.
(Eka Haris Prastiwi/AS)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.