
SMAMDA.NET – Dua siswi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA), Almira Nindyawati Risandriya dan Reyna Nalini Zarri, berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang CineLink Youth 2025 yang digelar di Exhibition Center 2, BEXCO, Busan, Korea Selatan, Senin (22/9/2025).
Keduanya meraih apresiasi internasional masing-masing dalam kategori Best Fresh Voice (Almira) dan Changemaker Pitch (Reyna).
Ajang CineLink Youth merupakan forum internasional yang mempertemukan pelajar muda dari berbagai negara Asia untuk mengembangkan ide kreatif di bidang film, budaya, dan media visual.
Pengalaman Berharga di Forum Internasional
Ditemui Senin (20/10/2025), Almira dan Reyna berbagi pengalaman menarik mereka saat mempresentasikan karya di hadapan juri dan peserta dari berbagai negara.
Almira mengaku sempat gugup karena baru pertama kali berbicara di depan audiens internasional.
“Mau presentasi saya gugup dan takut, apalagi di depan orang-orang dari berbagai negara. Tapi alhamdulillah, mereka justru mengapresiasi proyek saya,” ujarnya.
Reyna pun merasakan hal serupa. “Sempat nervous dan deg-degan karena berhadapan dengan orang-orang senior dan berpengalaman di skala internasional,” tuturnya.
Meski begitu, keduanya berhasil menunjukkan performa terbaik hingga mendapatkan pengakuan dunia internasional. Prestasi ini menegaskan potensi besar pelajar Indonesia dalam menghadirkan gagasan orisinal dan berdampak di kancah global.
Dalam proyek bertajuk Unity in Diversity: When Hanbok Meets Indonesian Heritage, Reyna mengeksplorasi kolaborasi budaya antara Indonesia dan Korea melalui perpaduan tenun tradisional Indonesia dengan siluet hanbok Korea.
Proyeknya menonjolkan ekspresi diri melalui busana, warna, dan estetika visual film.
“Saya tertarik ikut CineLink Youth karena film itu bukan hanya soal cerita, tapi juga visual, gaya, dan ekspresi diri. Saya yang datang dari dunia fashion merasa ada banyak ruang kolaborasi, bagaimana kostum, warna, dan estetika bisa memperkuat cerita film,” jelasnya.
Reyna berharap karyanya bisa menjadi jembatan antara kreativitas anak muda Indonesia dengan dunia mode dan perfilman internasional.
Sementara itu, Almira menampilkan proyek berjudul The Charm of the Malay Archipelago, yang mengangkat budaya Melayu dan keindahan songket Sumatra sebagai sumber inspirasi lintas bidang antara fashion, film, dan pendidikan budaya.
“Setelah ikut CineLink Youth, goal saya adalah membawa kekayaan budaya Melayu ke ranah film dan fesyen secara lebih luas. Saya ingin menunjukkan bahwa kain, motif, atau gaya berpakaian bisa menjadi bagian dari storytelling yang relevan dan modern,” tutur Almira.
Karya Almira diapresiasi karena menghadirkan “suara baru” yang lembut namun kuat dalam menyampaikan nilai-nilai budaya melalui media visual dan mode kontemporer.
Apresiasi dari Dunia dan Dukungan Sekolah
Keduanya berkesempatan mempresentasikan karya di hadapan para pelaku industri kreatif dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Jepang, India, Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Mongolia, Korea Selatan, Iran, Turkiye, Kazakhstan, hingga Amerika Serikat dan Kanada.
Fauzan Abdillah, Project Manager CineLink Youth 2025, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian dua siswi SMAMDA tersebut.
“Reyna dan Almira bukan hanya peserta, tapi representasi dari generasi baru yang percaya diri, berani menembus batas, dan peduli pada akar budayanya. Mereka membuktikan bahwa anak muda Jawa Timur bisa bersuara di panggung internasional tanpa kehilangan identitas,” ujarnya.
Fauzan berharap keberhasilan ini dapat membuka peluang lebih luas bagi pelajar Indonesia untuk berpartisipasi dalam forum kreatif dunia.
Respon Positif Orang Tua
Kebanggaan juga dirasakan para orang tua. Endah Sriwulan, ibunda Reyna, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian putrinya.
“Alhamdulillah, saya sangat bangga karena putri saya memiliki kepekaan terhadap budaya bangsa. Ia mempresentasikan kain tenun Indonesia hingga mendapat pengakuan internasional,” katanya.
Sementara Linda Setyawati, ibunda Almira, juga menyampaikan hal serupa.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur. Almira menunjukkan kemandirian dan keberanian untuk tampil di forum internasional. Jika ada kegiatan seperti ini lagi, saya ingin mendukungnya kembali,” ujarnya. (*)

