
SMAMDA.NET – Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam, Koding Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Pendidikan Karakter yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur serta Kementerian Dikdasmen, digelar pada (10–14/9/2025). Dari ratusan peserta yang mengikuti kegiatan ini, tiga guru berhasil meraih posisi terbaik.Bimnknkk
Peserta terbaik pertama diraih oleh Bu Era Restiani SPd, guru SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Posisi kedua ditempati Miftahul Afifur Rohman SPd dari SMA Muhammadiyah 4 Surabaya dan posisi ketiga diraih Ahmad Annas Al Hakim SKom Gr dari SMA Muhammadiyah 2 Wuluhan.
Perasaan bangga dan tidak percaya tampak dari wajah Bu Era saat namanya diumumkan. “Alhamdulillah, tentunya merasa senang tapi juga tidak percaya,” ungkapnya. Ia mengaku tidak menyangka akan menjadi peserta terbaik, mengingat semua peserta lain adalah guru-guru hebat, terutama dalam topik koding kecerdasan artifisial.
Saat ditanya mengenai rahasianya, Bu Era menjawab, “Kurang tahu juga, tetapi saya selalu berusaha mengerjakan versi terbaik saya untuk tiga topik yang dibahas.” Ia menuturkan selama bimtek dirinya mempelajari materi utama seperti pembelajaran mendalam, koding kecerdasan artifisial, dan penguatan pendidikan karakter. Interaksi dengan sesama peserta juga membuka wawasannya tentang penerapan materi serupa di sekolah masing-masing.
Materi yang paling menarik baginya adalah koding kecerdasan artifisial. “Saya banyak belajar dari sesama teman peserta yang menjadi guru informatika,” katanya. Ia merasa beruntung karena mereka menjelaskan materi yang rumit dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga semua guru dari berbagai mata pelajaran bisa mengikutinya. “Ternyata banyak game yang bisa menunjang pembelajaran, yang bisa dibuat oleh guru berbekal koding kecerdasan artifisial.”
Alumni Pendidikan Kimia Universitas Negeri Surabaya (Unesa) angkatan 2005 ini mengaku banyak mendapat manfaat dari pelatihan. “Saya jadi tahu ternyata sebenarnya kita semua para guru selama ini sudah menerapkan pembelajaran mendalam, ternyata ada koding kecerdasan artifisial dasar yang bisa dipelajari oleh semua guru mapel apa pun, dan semakin ingin menjadi guru yang dirindukan murid-murid,” tutup guru yang memiliki hobi belajar ini. (*)

