Kerja Keras Terbayar Lunas, Atlet Smamda Borong Juara di Kejurprov Wushu Jatim 2025

Dari kiri, Fairuz, Faza, Riffat, dan Zakiyyah, para jawara yang sukses menyabet medali di Kejurprov Jatim 2025.

SMAMDA.NET – Kabar gembira datang dari ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Wushu Jawa Timur 2025. Digelar di Kenjeran Park pada 25–28 September 2025, tiga atlet kebanggaan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) sukses menyabet medali dan mengharumkan nama sekolah.

Para jawara wushu Smamda tersebut adalah Fairuz Qonitah Syifa Islami dari kelas XII-7 yang berhasil meraih Juara 1 Tradisional Senjata Kembar Senior Putri dan Juara 2 Tradisional Tangan Kosong Senior Putri. Selanjutnya, Faza Fauzan Adhima dari kelas XII-6 sukses menyabet Juara 1 kategori Baji Quan Junior A Putra serta Wing Chun Jurus Bebas Junior A Putra.

Prestasi membanggakan juga diraih Zakiyyah An-Nafisa dari kelas XII-12 yang meraih Juara 2 kategori Senjata Panjang Senior Tangan Kosong Utara. Sementara itu, Riffat Aqil Izzul Islam dari kelas XI-5 turut menambah daftar prestasi Smamda dengan meraih Juara 1 Tradisional Tangan Kosong Selatan A Putra dan Juara 3 Nanquan A Putra.

Raut syukur dan bangga terpancar dari wajah para pemenang. Faza sukses mempertahankan posisinya. “Alhamdulillah, saya senang dan bangga banget karena bisa meraih juara dan mempertahankan posisi saya sebagai juara 1, sama seperti kejuaraan sebelumnya,” katanya.

Perasaan serupa disampaikan Zakiyyah. “Senang dan bangga banget bisa menang di Kejurprov. Rasanya semua usaha dan latihan terbayar!” ujarnya.

Menurut mereka, kunci utama kesuksesan ini adalah latihan keras dan rutin, menjaga pola makan, fokus pada teknik, serta tetap bersemangat menghadapi setiap pertandingan.

Seimbang Antara Gelanggang dan Kelas

Menjadi atlet berprestasi sekaligus siswa kelas akhir tentu menuntut manajemen waktu yang baik. Fairuz, misalnya, berusaha menyeimbangkan antara belajar dan latihan karena sudah duduk di kelas XII.

Bagaimana para juara membagi waktunya?

Faza menyarankan menyisihkan waktu sekitar 30 menit setiap hari untuk latihan fisik di luar jadwal utama. Fairuz memilih fokus belajar di sekolah dan berlatih dua kali seminggu.

“Saya membagi waktu dengan sungguh-sungguh mendengarkan guru saat di sekolah dan latihan hingga malam,” ujarnya.

Sementara Riffat menambahkan, “Saya belajar saat akhir pekan, tapi kalau hari sekolah biasanya hanya mereview ulang pelajaran.”

Para atlet sepakat bahwa prestasi mereka tak lepas dari dukungan penuh Smamda. “Smamda sangat mendukung sekali. Saya selalu mendapat penghargaan berupa beasiswa, dan prestasi saya selalu dimuat di majalah atau kalender sekolah,” ujar salah satunya.

Fairuz menambahkan, pihak sekolah juga memberikan izin mengikuti pertandingan, bahkan di tengah persiapan ujian seperti STS dan TKA.

Dukungan nyata dari Smamda juga diwujudkan dalam bentuk beasiswa. Faza mendapat beasiswa SPP gratis selama satu bulan di kelas XI dan empat bulan di kelas XII.

Fairuz dan Riffat, kakak beradik, secara konsisten mendapat beasiswa gratis SPP selama 3–5 bulan setiap tahun. Sementara Zakiyyah juga pernah menerima beasiswa SPP gratis selama lima bulan atas prestasinya.

Dengan apresiasi dan dukungan yang konsisten, Smamda terus menciptakan lingkungan yang memotivasi siswanya untuk berprestasi. Sekolah ini melahirkan atlet muda yang tak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga berprestasi di tingkat provinsi bahkan nasional.

Smamda membuktikan bahwa dengan kerja keras, semangat, dan dukungan yang kuat, juara lahir dari siswa yang berkarakter dan berprestasi.

(Widya Dwi Kharismawati/AS)

Author:

I Am the Admin