
Narmatha Devi saat mengikuti FGD bersama siswi Smamda Surabaya. (Tanti)
SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) kembali menggelar Hybrid Asia Exploration (HAX) pada Kamis (21/8/2025). Kegiatan hasil kolaborasi Smamda dengan Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini tidak hanya menjadi wadah berbagi budaya antarnegera di Asia, tetapi juga sarana pengembangan kompetensi public speaking dalam bahasa Inggris.
Bagi siswa Smamda, acara ini sekaligus menjadi kesempatan memperoleh wawasan budaya asing sambil mempraktikkan bahasa Inggris.
Lima Mahasiswa Jadi Pemateri
Terdapat lima pemateri dalam kegiatan HAX, tiga di antaranya mahasiswa ITS, yakni Nada Shafiyah, Arinda Silva Dewi, dan Muhammad Adib Fawaz. Dua pemateri lainnya adalah Narmatha Devi A/P Shanthan dari Universiti Malaysia Terengganu serta Mc Dave Gepitulan dari Davao del Sur State College, Filipina.
Pada sesi awal, tiga mahasiswa ITS memaparkan sejarah kota asal mereka, tradisi, budaya, kesenian, pengalaman studi di ITS, hingga cita-cita sesuai jurusan masing-masing. Mereka juga memberikan motivasi kepada siswa Smamda.

Berikutnya, Narmatha Devi yang menempuh studi Kimia Analisis dan Lingkungan di Universiti Malaysia Terengganu menyampaikan hal serupa. Bagian paling menarik bagi peserta adalah ketika ia menjelaskan makanan khas Malaysia. Nasi lemak, ketupat, dan kue bulan memang sudah dikenal, tetapi saat menjelaskan makanan India–Malaysia seperti ladoo, idli, dan dosa, beberapa siswa tampak penasaran.
Devi menerangkan bahwa ladoo merupakan makanan populer India berbentuk bulat dari tepung, gandum, dan kelapa bubuk, dengan tambahan kacang atau buah kering. Sementara idli dan dosa biasa disajikan saat sarapan.
Sesi terakhir diisi Mc Dave Gepitulan, mahasiswa jurusan Bachelor of Science in Agricultural and Biosystem Engineering. Ia memperkenalkan sejarah, budaya, dan bahasa Filipina. Suasana semakin meriah ketika Dave mengajak peserta berlatih memperkenalkan diri dalam bahasa Filipina.
“You can say Ang pangalan ko ay Dave (Nama saya Dave),” ujarnya. Ia juga mengajarkan peserta mengucapkan Mabuhay (terima kasih) dengan gerakan khas.
Sebelum acara berakhir, digelar forum diskusi kelompok. Siswa dapat bertanya tentang keseharian mahasiswa asing, tradisi, hingga permainan tradisional dari negara masing-masing.

Kesan Siswa Smamda
Achmad Rafi Maulana, siswa kelas XI-3, menilai acara HAX sangat menarik. “Selain mengenal budaya Malaysia dan Filipina, kami juga sempat memainkan permainan tradisional Filipina dan bertanya banyak hal tentang negara mereka,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Belva Edria, siswa kelas XI-4. Menurutnya, kegiatan HAX menyenangkan sekaligus bermanfaat. “Program ini memberi kami kesempatan belajar budaya dari negara Asia Tenggara sekaligus memperkaya pengetahuan tentang budaya lokal kita,” katanya.
Kegiatan Kolaboratif yang Bermanfaat
Rr Tanti Puspitorini SS, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Smamda, menyambut positif kegiatan tahunan ini. “Kami sangat mendukung Hybrid Asia Exploration. Terima kasih kepada Fakultas Teknologi Industri ITS yang selalu mempercayakan program ini kepada Smamda,” ujarnya.
Menurut Tanti, banyak manfaat yang diperoleh siswa, mulai dari mengenal budaya lokal melalui paparan mahasiswa ITS, mendapat inspirasi melanjutkan studi di ITS, melatih kemampuan bahasa Inggris, hingga memahami sejarah, budaya, dan tradisi dari Malaysia serta Filipina.
(Tanti Puspitorini/AS)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.