
Peserta pelatihan manajemen diri sedang melakukan pelatihan baris-berbaris di Lapangan Tembak Bedali, Lawang.
SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menggelar program Manajemen Diri, sebuah pelatihan pembinaan karakter yang bertujuan membentuk pribadi siswa yang disiplin, bermental tangguh, dan berkarakter islami. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai Rabu (30/4/2025) hingga Sabtu (3/5/2025), di Lapangan Tembak Bedali, Lawang, Malang.
Sebanyak 66 siswa kelas 10 dan 11 mengikuti pelatihan yang menitikberatkan pada pengembangan sikap disiplin, tanggung jawab, kepercayaan diri, dan kepedulian terhadap sesama. Para peserta dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelas A dan kelas B, untuk menjalani berbagai aktivitas secara tim.
Program ini dirancang sebagai solusi atas tantangan yang dihadapi siswa dalam hal pengelolaan waktu dan kepercayaan diri, terutama dalam berbicara di depan umum. Diharapkan, melalui pelatihan ini siswa mampu menjadi pribadi yang lebih berani, percaya diri, dan mampu mengeluarkan potensi terbaiknya. Latihan fisik, kerja sama tim, dan simulasi tanggung jawab sosial menjadi bagian dari proses pembentukan karakter dan kedisiplinan mereka.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Budi Astjarjo SPd mengungkapkan bahwa pelatihan ini telah menunjukkan dampak positif pada peserta.
“Setelah mengikuti program ini, terlihat perubahan sikap yang nyata. Siswa menjadi lebih hormat kepada orang tua, lebih rajin, dan memiliki daya saing tinggi. Semangat juang mereka dalam belajar juga meningkat, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik,” jelasnya.

Selama kegiatan, siswa dibiasakan hidup teratur melalui jadwal yang ketat, mulai dari bangun pagi hingga waktu tidur malam. Kegiatan utama yang dilakukan antara lain latihan baris-berbaris (PBB), apel pagi dan malam, upacara, api unggun, outbound, hingga penampilan yel-yel yang ditampilkan di hadapan para wali murid pada hari terakhir.
“Latihan PBB sangat melatih kedisiplinan dan kekompakan kami,” ungkap Zaidan Nazarul Irzam Bayhaqi, siswa kelas 11-13.
Andi Mochamad Farrel dari kelas 11.11 juga berbagi kesan mendalam dari kegiatan api unggun dan jurit malam.
“Ada pesan menarik yang kami dapat, yaitu jika diberi amanat harus disampaikan ke orang yang tepat. Jadi kita harus pandai menjaga ucapan,” katanya.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari para wali murid. Yuni Widya, orang tua dari Alu Stigi (kelas 10.9), menyampaikan rasa bangganya.
“Alhamdulillah, saya senang sekali. Anak-anak tidak hanya mendapat pelajaran di sekolah, tapi juga pengalaman langsung yang membentuk karakter mereka,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ibu Almira, orang tua dari Feivel (kelas 10.5), menyambut baik program ini.
“Kesan saya sangat positif. Anak saya memang ingin ikut kegiatan ini untuk menambah poin sosial dan meningkatkan kepercayaan diri. Sebagai orang tua, saya tentu mendukung penuh,” tuturnya.
Feivel sendiri mengaku mengikuti kegiatan ini dengan tujuan pribadi yang kuat.
“Saya ingin menjadi pribadi yang lebih disiplin dan punya mental kuat untuk mengejar mimpi sebagai pengusaha bermental baja,” ujarnya.
Wali murid lainnya, Inge Ariani Safitri, orang tua dari M. Nailal Hikam (kelas 11.13), berharap kegiatan ini bisa memberikan perubahan nyata.
“Saya berharap anak saya menjadi lebih baik, lebih disiplin, dan memiliki manajemen diri yang kuat untuk masa depannya,” ucapnya.
Dengan semangat kebersamaan dan pembinaan karakter yang kokoh, program Manajemen Diri Smamda diharapkan menjadi bekal penting bagi para siswa dalam menghadapi tantangan kehidupan dan meraih masa depan gemilang.