
Siswi Smamda berpose usai memasak dan menikmati martabak mie jadul hasil karya mereka. (Widya Dwi Kharismawati)
SMA Muhammadiyah 2 Surabaya kembali menggelar kegiatan pembinaan keputrian setelah jeda libur sekolah. Kegiatan perdana ini berlangsung pada Jumat (8/8/2025) di lantai 4 Gedung A Smamda, dengan praktik pembuatan martabak mie jadul sebagai agenda utama.
Program yang diinisiasi oleh pengurus Komite bersama pembina keputrian ini disambut antusias oleh para siswi, terutama kelas X. Kegiatan ini ditujukan bagi siswi yang berhalangan sholat pada hari Jumat. Ibu-ibu pengurus Komite menyiapkan seluruh bahan, peralatan, dan adonan sejak dari rumah, sehingga peserta dapat langsung mempraktikkan memasak di sekolah.
Koordinator Bidang Pengembangan Potensi Siswa, Hj. Antaresti ST MM, memandu jalannya kegiatan. Para siswi tampak bersemangat mulai dari menghaluskan bumbu, memotong sayuran, hingga membuat kulit martabak. Di sela kegiatan, Hj. Wirdatul Laily SS memberikan semangat dan sesekali bercanda, menciptakan suasana akrab meski sebagian peserta tetap fokus pada masakan mereka.
Salah satu pengurus Komite, Hj. Nanny Tjahjaningrum, bersama para siswi dengan antusias mengolah mie sebagai isian martabak. Setelah dibentuk, martabak mie digoreng hingga berwarna cokelat keemasan dengan sedikit minyak. Aroma harum segera memenuhi ruangan, membuat peserta tak sabar mencicipinya sambil bercengkerama dan tertawa bersama.
Hj. Nanny juga membagikan resep martabak mie jadul, yang terdiri dari dua bungkus bihun jagung, 500 gram tepung terigu, satu liter minyak goreng, bawang putih dan bawang merah masing-masing tiga siung, satu bungkus merica bubuk, satu bungkus penyedap rasa, gula dan garam secukupnya, serta bawang prei iris.

“Untuk sambalnya, digunakan cabai dan bawang putih,” ujarnya.
Nafisa Karina Dewi, siswi kelas X.6, mengaku kegiatan ini memberinya pengalaman baru.
“Asyik, seru, dan menambah wawasan memasak, karena sebelumnya saya tidak pernah memasak di rumah. Semoga nanti ada kegiatan seperti merajut atau meronce gelang,” ujarnya.
Senada, Lunetta, siswi kelas X.6 lainnya, mengatakan kegiatan ini bermanfaat karena di rumah ia jarang memasak. Ia mengusulkan agar ke depan diadakan praktik membuat minuman segar, ujarnya antusias.
Selain melatih keterampilan memasak, kegiatan keputrian ini juga menjadi ajang mempererat kebersamaan antar siswi. Dengan suksesnya kegiatan perdana ini, pihak sekolah optimis pembinaan keputrian berikutnya akan semakin kreatif dan bermanfaat untuk pengembangan karakter siswi Smamda ke depan.
(Widya Dwi Kharismawati/AS)