Siswa Baru Smamda Dibekali Wawasan Tertib Lalu Lintas dan Bahaya Judi Online

Aiptu Firman, Kapolsek Gubeng, memaparkan pentingnya memiliki kompetensi dalam berkendara kepada siswa baru Smamda.

Rangkaian kegiatan Forum Ta’aruf Siswa (Fortasi) SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) memasuki hari keempat, Kamis (17/7/2025), dengan agenda padat yang berfokus pada pembekalan penting bagi siswa baru.

Setelah menunaikan salat Dhuha, para siswa berkumpul di basement Smamda Tower untuk menerima materi tentang keselamatan berlalu lintas dan bahaya judi online.

Sesi pertama diisi oleh Kapolsek Gubeng Aiptu Firman. Dia menekankan pentingnya kompetensi dalam berkendara.

“Keselamatan di jalan raya berawal dari penguasaan kendaraan yang baik, salah satunya dibuktikan dengan kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) melalui proses tes yang sah,” ujarnya.

Aiptu Firman juga mengingatkan para siswa untuk mematuhi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, termasuk kewajiban mengenakan helm.

Dalam paparannya, Kapolsek Gubeng secara khusus menyoroti bahaya balap liar yang kerap terjadi di wilayah Surabaya, terutama di Gubeng. Ia juga menjelaskan makna marka jalan, seperti marka segitiga, serta memperagakan beberapa gerakan dasar lalu lintas.

Para siswa tampak antusias, salah satunya Camaro El Malik yang menanyakan tentang pelanggaran garis berhenti (stop line) oleh pengendara di jalan raya. Peran guru dan polisi ditekankan sebagai pihak yang berperan penting dalam menumbuhkan kesadaran berlalu lintas. Tiga kunci penting dalam berkendara, yaitu “3 Siap” (siap fisik, siap kendaraan, dan siap mental), turut menjadi fokus materi.

Materi keselamatan berkendara dilanjutkan dengan pelatihan dari MPM Honda, sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Para siswa diajarkan teknik dasar keselamatan dengan prinsip 4T: Tunggu sejenak, Tengok kiri, Tengok kanan, dan Tengok kiri kembali sebelum melintasi perempatan jalan.

Selain pembekalan lalu lintas, siswa juga mendapat materi Al-Islam, khususnya tata cara berwudhu. Sesi kemudian ditutup dengan ajang penampilan bakat “Fortasi Got Talent”. Berbagai talenta ditampilkan, mulai dari seni bela diri Tapak Suci, panahan, hingga pertunjukan lainnya yang mencerminkan potensi beragam siswa Smamda.

Setelah menunaikan salat Zuhur dan beristirahat, kegiatan dilanjutkan dengan materi penting tentang efek dan bahaya judi online (judol). Materi ini disampaikan oleh Windhu Sugiarto SH MH CSSK, Kepala Seksi Penerangan Hukum dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Siswa Smamda mempraktikkan teknik keselamatan berkendara dalam pelatihan bersama MPM Honda. (Dhea Rachma Safitri/KLIKMU.CO)

Salah satu siswa, Elok dari kelompok 2, mengungkapkan kesannya terhadap hari keempat Fortasi.

“Hari keempat Fortasi menjadi lebih menarik karena di pagi hari kita belajar cara berkendara dengan baik. Bagi saya, itu cukup menarik karena merupakan hal baru dan penting bagi kami pelajar yang nantinya akan mengendarai motor,” ujarnya.

Kegiatan Fortasi hari keempat ini memberikan bekal penting bagi siswa baru Smamda, tidak hanya dalam aspek akademik dan keagamaan, tetapi juga dalam hal kesadaran berlalu lintas dan pemahaman akan bahaya judi online. Semua itu bertujuan membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan berhati-hati, baik di jalan maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Author:

I Am the Admin