
Sejumlah siswa berada di luar ruangan dalam kegiatan halaqah Quran.
SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) menggelar kegiatan Dauroh Al-Qur’an bagi siswa program tahfidz kelas 10 dan 11. Kegiatan ini berlangsung di Future English Education (FEE) Center, Pare, Kediri, pada 8–21 Maret 2025.
Sebanyak 28 siswa mengikuti program ini dengan tujuan memperdalam hafalan serta membangun kebiasaan hidup yang lebih dekat dengan Al-Qur’an.
Acara pembukaan digelar pada Sabtu, 8 Maret 2025, dihadiri oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (ISMUBA) Alif Jatmiko SThI MThI serta Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Syuhada Ishak Abilio Gomes SPi MPdI. Para guru pendamping juga turut serta dalam kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Alif Jatmiko mewakili Kepala Sekolah Smamda Astajab SPd MM yang berhalangan hadir mengungkapkan apresiasi atas kerja sama dengan FEE Center. Ia berharap kegiatan ini membawa berkah, terutama di bulan Ramadan.
“Smamda terus berupaya memberikan wadah bagi siswa yang ingin menghafal Al-Qur’an. Kami berharap mereka mendapatkan pengalaman berharga, memperkuat hafalan, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber kemuliaan dalam kehidupan. Semoga Allah meridhoi langkah mereka dan mempermudah jalan mereka dalam meraih cita-cita, termasuk masuk ke perguruan tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Abdul Malik SPd, pemilik FEE Center, memberikan motivasi kepada peserta dengan menekankan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
“Jangan khawatir dengan masa depan jika kita memiliki bekal Al-Qur’an. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan hafalan, tetapi juga membentuk kebiasaan hidup yang lebih disiplin. Kami berharap apa yang dipelajari di sini dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa program Dauroh Al-Qur’an dirancang agar menyenangkan dan berkesan bagi peserta.
“Kami ingin siswa merasa nyaman dan menikmati proses ini, sehingga menghafal Al-Qur’an menjadi sesuatu yang membahagiakan, bukan beban,” tambahnya.
Beberapa peserta mengungkapkan antusiasme mereka terhadap program ini. Muhammad Zulfahmi Ilmi, salah satu peserta, merasa semakin termotivasi setelah mendengar sambutan dari para pembicara.
“Saya semakin yakin bahwa menghafal Al-Qur’an bukan sekadar tentang jumlah ayat yang dihafal, tetapi juga bagaimana menjadikannya bagian dari kehidupan. Saya ingin memanfaatkan waktu di sini dengan maksimal,” katanya.
Senada dengan itu, Quinsha Maritza Zahwa juga berbagi harapannya.
“Saya sangat termotivasi dengan pesan yang disampaikan tadi. Semoga selama dua minggu ini saya bisa lebih fokus dalam menghafal dan mendapatkan banyak pelajaran berharga, baik dari hafalan maupun kebiasaan positif yang diterapkan di sini,” ujarnya.
Program Dauroh Al-Qur’an ini mendapat dukungan penuh dari para orang tua peserta. Muarofah, ibu dari Quinsha, mengungkapkan bahwa ia sangat setuju dengan adanya kegiatan ini karena dapat membentuk kedisiplinan anak dalam berbagai aspek kehidupan.
“Saya berharap Quinsha menjadi anak yang disiplin dalam segala hal, terutama dalam menjaga kebiasaan bangun pagi, murajaah, dan mencintai Al-Qur’an. Harapannya, nilai-nilai yang diperoleh dari kegiatan ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Muarofah juga menjelaskan alasan memilih program tahfidz di Smamda, yaitu keyakinannya bahwa mengejar akhirat akan membawa keberkahan di dunia. Saat ini, Quinsha telah menghafal sekitar 15 juz Al-Qur’an.

Pendapat serupa disampaikan oleh Febriani, ibu dari Alifia Paramadina.
“Pada dasarnya, kami sebagai orang tua sangat mendukung kegiatan belajar dan tahfidz Al-Qur’an bagi putri kami. Program seperti ini sangat bermanfaat untuk membentuk karakter anak agar lebih disiplin dan memiliki kecintaan terhadap Al-Qur’an,” tuturnya.
Dengan berlangsungnya Dauroh Al-Qur’an di FEE Center selama dua pekan ini, diharapkan para peserta semakin mencintai Al-Qur’an, memperkuat hafalan, serta mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.