
Kepala Smamda Astajab SPd MM didampingi Prof Dr Isa Anshori dalam launching Program Double Track ke Jerman.
SMAMDA.NET – SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) resmi meluncurkan Program Double Track ke Jerman, Jumat (31/10/2025). Peluncuran itu berlangsung di Mas Mansyur Hall lantai 6 Smamda.
Program tersebut merupakan kerja sama antara Smamda dan Matahari Global Edu (MGE), lembaga eksekutor kerja sama pendidikan luar negeri Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah.
Kepala Smamda Astajab SPd MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program Double Track ini menjadi bukti nyata komitmen Smamda dalam menyiapkan generasi muda berdaya saing internasional.
“Peserta Double Track ini akan menjalani kuliah vokasi dan training industri di Jerman,” ungkapnya.
“Dalam waktu yang bersamaan mereka akan kuliah S1 online di Universitas Muhammadiyah yang sudah bekerja sama dengan Muhammadiyah Global Edu (MGE), dengan jurusan yang diambil sesuai dengan jurusan training industri yang dipilih,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Lamongan ini menjelaskan bahwa program tersebut akan ditempuh selama kurang lebih tiga tahun. Setelah lulus, peserta akan memperoleh sertifikat profesi dan ijazah S1 yang memudahkan untuk melanjutkan studi S2, yang dapat ditempuh sekitar 1,5 tahun.
“Jadi selama di Jerman, peserta bisa mendapat sertifikat profesi sekaligus gelar sarjana,” ujarnya.
Program Double Track ini terbuka bagi siswa kelas X, XI, dan XII. Smamda akan membantu persiapan dengan menyediakan program belajar bahasa Jerman sekitar 1.600 jam untuk mendapatkan sertifikat B1 sebelum keberangkatan.
Biaya belajar bahasa Jerman juga sangat terjangkau karena dapat dibayar dengan sistem angsuran sesuai kesepakatan. MGE akan menghadirkan tutor profesional untuk mengajar bahasa Jerman di Smamda.
“Terkait biaya hidup di Jerman, Bapak-Ibu tidak perlu khawatir karena selama mengikuti training industri, peserta Double Track ini mendapat insentif sekitar 25 juta rupiah,” tegas Astajab di hadapan ratusan orang tua murid.
Dia menambahkan, sebagian peserta bahkan dapat mengirimkan uang dari hasil training tersebut untuk keluarganya di Indonesia.
Sementara itu, Prof Dr Isa Anshori, wakil ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jatim yang turut hadir, mengungkapkan rasa bangganya terhadap Smamda. “Program Double Track ini merupakan terobosan luar biasa Smamda Surabaya dalam mempersiapkan generasi global,” ujarnya.
“Saya mewakili persyarikatan merasa bangga karena Smamda merupakan salah satu sekolah unggul nasional yang tentu akan menghasilkan generasi unggul,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh kemampuan bahasa dan akademik, tetapi juga oleh perilaku dan mental yang siap menghadapi tantangan dunia internasional. “Saya yakin Smamda juga sudah menyiapkan hal tersebut,” pungkasnya.
Respons Positif Orang Tua
Antusiasme orang tua tampak jelas pada sesi tanya jawab. Beragam pertanyaan diajukan, mulai dari biaya hidup di Jerman, pengurusan visa, potensi rasisme, hingga jadwal belajar bahasa Jerman di Smamda yang padat kegiatan.
Program Double Track ke Jerman ini disambut positif oleh para orang tua siswa. Mereka menilai program ini sebagai peluang besar bagi masa depan anak-anak mereka. Salah satunya disampaikan oleh Indriasari Makmur, ibunda Kiara Nadine Pranata (X-2).
Menurutnya, program ini sangat bagus karena memberikan wawasan studi lanjut ke luar negeri. Ia bahkan mempertimbangkannya sebagai pilihan untuk putrinya karena sang kakak sudah menempuh studi di Vancouver, Kanada.
Hal senada diungkapkan Nur Ichwani, ibunda M Raihanul Islam (XI-6). “Alhamdulillah, program Double Track Smamda ini bagus karena tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan kesempatan dan peluang besar bagi anak-anak untuk melanjutkan studi di Jerman,” tuturnya.
“Saya akan berdiskusi dengan putra saya untuk mengikuti program ini,” tambahnya.
(Tanti Puspitorini/Salsabila/AS)

