
Perwakilan guru Smamda Surabaya mengikuti sesi pertemuan terkait informasi Global Design Challenge 2025 oleh pihak Melbourne Polytechnic Australia melalui Microsoft Teams pada (23/6/2025).
SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) kembali menunjukkan komitmennya dalam pendidikan global melalui partisipasi dalam program Global Design Challenge (GDC) 2025 yang diselenggarakan oleh Melbourne Polytechnic, Australia. Proyek kolaboratif ini melibatkan siswa dan guru dari berbagai bidang, menjadi kesempatan berharga untuk memperkuat keterampilan abad ke-21 serta meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan global.
Pada Senin (23/6/2025) telah dilaksanakan pertemuan daring kedua melalui Microsoft Teams pukul 12.30–13.00 WIB (3.30–4.00 PM waktu Melbourne). Sesi bertajuk Teacher Information Session ini membahas struktur program GDC 2025, tahapan timeline, ekspektasi, serta peninjauan sumber daya ajar dan materi presentasi.
Tujuh guru dari Smamda berpartisipasi dalam proyek ini, terdiri dari pengajar Matematika, Biologi, dan Kimia. Dalam sesi tersebut, para guru dibekali pemahaman mendalam terkait pelaksanaan program agar siap dan percaya diri membimbing siswa selama proses tantangan berlangsung.
Tim Melbourne Polytechnic juga menyampaikan komitmen untuk terus mendampingi guru dan siswa sepanjang kegiatan. Dukungan juga datang dari tim ahli multimedia dan IT Control Smamda untuk kelancaran teknis kegiatan ini.
Agung Prasetyo MPd, guru Bahasa Inggris sekaligus pendamping kegiatan GDC 2025, menyampaikan bahwa akan dijadwalkan pertemuan lanjutan dengan siswa Smamda yang terpilih.

“Tujuannya dalah membahas keberlanjutan proyek sesuai tahapan timeline yang telah disepakati,” katanya.
Keterlibatan Smamda dalam Global Design Challenge bukanlah yang pertama. Tahun lalu, para siswa berhasil mencuri perhatian dengan sketsa infrastruktur “Biodiverse-City” dalam ajang GDC yang merupakan bagian dari program STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) hasil kerja sama Dinas Pendidikan Negara Bagian Victoria dengan Melbourne Polytechnic.
Karya tersebut kemudian dikembangkan menjadi maket “Green City” dan mengantarkan Smamda meraih penghargaan sebagai “Sekolah Inovator Energi dan Efisiensi Transportasi” dalam ajang Generasi Remaja Inovator (GENERATOR) yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Melalui GDC 2025, siswa diajak menjadi arsitek masa depan dengan merancang solusi inovatif berbasis design thinking untuk menjawab tantangan keberlanjutan dan keanekaragaman hayati kota. Program ini tidak hanya membekali siswa dengan keterampilan kolaboratif dan kreatif, tetapi juga mendorong mereka berpikir kritis serta berdampak nyata bagi komunitas.
Partisipasi dalam ajang global seperti ini menjadi bukti nyata bahwa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya terus mendorong siswanya untuk berpikir global, bertindak lokal, dan tumbuh sebagai generasi pembaharu masa depan.
(Eka Haris Prastiwi/AS)