
Musthofa Agus Suwanto mendampingi para guru saat praktik pemanfaatan AI dalam pembuatan media pembelajaran. (Widya)
Smada.net- SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi pendidikan dengan menggelar pelatihan bertema Pengembangan Digitalisasi Pembelajaran Koding dan Kecerdasan. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (26/7/2025) di ruang pertemuan lantai 2 Smamda Tower, mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
Pelatihan dipandu oleh Musthofa Agus Suwanto SKom MM, guru informatika Smamda yang juga dikenal sebagai penulis buku. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dari berbagai rumpun mata pelajaran: sains, humaniora, bahasa, dan Ismuba.
Pelatihan diawali dengan pengenalan konsep dasar AI, dilanjutkan pembahasan mengenai peran penting AI dalam dunia pendidikan, jenis-jenis AI yang umum digunakan, serta isu etika dan potensi bias dalam penerapannya. Salah satu sesi interaktif yang menarik adalah diskusi tentang bentuk-bentuk AI di sekitar kita dan bagaimana penggunaannya dapat dijaga agar tetap etis dan adil.
Memasuki sesi kedua, peserta diajak mengenal AI sebagai asisten guru. Musthofa menjelaskan cara menyusun perangkat ajar dan media pembelajaran hanya dengan menggunakan perintah (prompt) yang tepat. Para guru tampak antusias mencoba fitur ini dan mengumpulkan hasil karyanya melalui Google Classroom.
Pada sesi ketiga, peserta mempelajari cara membuat media dan asesmen berbasis AI. Beragam aplikasi AI diperkenalkan, seperti Gamma App, Tome App, dan Canva AI untuk pembuatan presentasi; murf.ai untuk suara narator; serta Image Creator dari Designer untuk ilustrasi visual. Para guru diberi kesempatan mengeksplorasi aplikasi sesuai mata pelajaran masing-masing dan mengunggah hasilnya ke platform digital.

Sesi terakhir membahas integrasi AI dengan Google Classroom sebagai media pembelajaran daring. Musthofa menunjukkan bagaimana platform ini dapat digunakan untuk mengelola kelas digital secara efektif. Sebagai bagian dari aksi nyata, peserta diminta mencoba langsung implementasi pembelajaran dengan AI dan diberikan umpan balik atas kinerjanya. Menariknya, seluruh peserta juga mendapatkan e-book gratis sebagai bekal lanjutan.
Fakhrial Erdiansyah SPd, guru sosiologi yang menjadi salah satu peserta, menyampaikan kesannya setelah mengikuti pelatihan ini.
“Saya merasa jauh lebih paham dalam menyusun RPP dan LKPD dengan bantuan AI. Meski penggunaannya tidak sepenuhnya otomatis, namun sangat membantu dalam efisiensi waktu. Tentu saja, hasilnya tetap harus disesuaikan dengan kurikulum Merdeka, Internasional, maupun kurikulum Muhammadiyah,” ungkapnya.
Pelatihan ini menjadi salah satu langkah nyata Smamda dalam mempersiapkan guru menghadapi era pembelajaran digital yang semakin dinamis dan berbasis teknologi. Dengan kemampuan literasi AI, para guru diharapkan dapat lebih kreatif, efisien, dan adaptif dalam menjalankan proses belajar mengajar yang bermakna.
(Widya Dwi Kharismawati)