Smamdance Torehkan Prestasi Nasional, Jadi Penyaji Terbaik di Lomba Tari Tradisi

Tim Smamdance sebelum tampil membawakan tari Gedrug Santri dalam ajang Lomba Tari Tradisi Tingkat Nasional di Gedung Kesenian Cak Durasim, Surabaya, Sabtu (28/6/2025).

Tim ekstrakurikuler tari SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda), Smamdance, kembali menunjukkan kiprahnya di kancah nasional. Kali ini, mereka berhasil meraih predikat Penyaji Terbaik dalam ajang Lomba Tari Tradisi Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kerawitan dan Tari Kusuma Laras Ati Universitas Wijaya Kusuma. Lomba tersebut digelar pada 28 Juni 2025 di Gedung Kesenian Cak Durasim, Surabaya.

Dalam kompetisi tersebut, Smamdance membawakan tarian berjudul Gedrug Santri, sebuah tari kreasi yang diciptakan oleh koreografer sekaligus pelatih ekstrakurikuler tari Smamda, Santi Pratiwi M.Sn. Penampilan ini menuai apresiasi dari dewan juri hingga akhirnya berhasil menyabet gelar Penyaji Terbaik, bersaing dengan puluhan peserta lain yang mayoritas berasal dari sanggar tari profesional dan UKM universitas ternama.

“Alhamdulillah, kami tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan ini karena saingan kami hampir semuanya dari sanggar,” ungkap Azelia, salah satu anggota tim.

Hal senada disampaikan oleh Shofia. “Kami sangat bangga dengan capaian ini. Melalui pengalaman ini, kami bisa melihat kualitas luar sekolah dan hal itu membuat kami semakin termotivasi untuk ikut lomba lagi,” ujarnya.

Ajang ini memang bukan sembarang kompetisi. Setiap tahun, lomba tersebut rutin diikuti oleh sanggar dan UKM dari berbagai universitas bergengsi. Tahun ini, lomba dibagi menjadi dua kategori: kategori anak-anak usia 7–15 tahun dan kategori dewasa usia 16–25 tahun.

Sebanyak 24 peserta kategori dewasa berasal dari latar belakang sanggar maupun UKM kampus, dan Smamdance menjadi satu-satunya tim dari sekolah dengan latar belakang ekstrakurikuler.

Tari Gedrug Santri sendiri dibawakan oleh lima siswa Smamda, yakni Shofia Majjida (XI-7), Queen Merci (XI-1), Anindya Putri (X-1), Aisyah Aurellia (X-10), dan Azelia (X-11). Mereka tampil penuh semangat dengan tarian yang energik dan penuh ekspresi. Kekompakan dan kedekatan yang telah mereka bangun dalam latihan juga menjadi kekuatan utama di atas panggung.

“Bounding yang mereka ciptakan membuat tarian terasa hidup. Kami tidak puas hanya sampai di sini. Justru capaian ini menjadi motivasi untuk berlatih lebih keras dan kembali mempersembahkan prestasi berikutnya,” ujar Shofia.

Smamdance berhasil meraih predikat Penyaji Terbaik.

Orang tua dari Anindya turut menyampaikan kebanggaannya. “Anak-anak ini luar biasa. Meski peserta lain berasal dari sanggar, semangat mereka dalam menyajikan tari yang rapi dan indah sangat bagus. Semoga ke depan akan lahir karya-karya baru lagi dari tim Smamdance,” ucapnya.

Sementara itu, pembina ekstrakurikuler tari, Candra Puji Lestari SPd, juga menyampaikan pesan penuh makna kepada para peserta.

“Ajang ini bukan sekadar lomba biasa. Menang atau kalah adalah hadiah, yang terpenting adalah memberikan penampilan terbaik. Jangan lupa untuk selalu tersenyum, apapun yang terjadi di atas panggung, karena panggung itu ajaib,” pesannya. Ia juga mengaku bangga dan terkejut tim Smamdance bisa meraih tropi Penyaji Terbaik.

Tak hanya tampil memukau secara langsung, tim Smamdance juga mencatatkan prestasi dalam lomba lain secara daring. Dalam ajang Lomba Tari Tradisional bertajuk The Compass II Tingkat Nasional yang diadakan oleh STKIP Cimahi, Bandung, Smamdance berhasil meraih Juara 2. Kompetisi ini digelar secara online pada 22–28 Juni 2025, dengan mekanisme pengiriman video tari kreasi. Pengumuman pemenang dilakukan pada 5 Juli 2025 secara daring oleh panitia.

“Peserta berasal dari berbagai daerah dengan membawa budaya masing-masing. Kami benar-benar tidak menyangka bisa mendapatkan juara,” ujar salah satu anggota tim.

Mereka merasa bersyukur dapat memberikan hadiah istimewa bagi sekolah, terlebih di usia keemasan Smamda.

“Terima kasih Smamda yang telah menjadi wadah kami untuk mengekspresikan diri, menyalurkan bakat, dan berproses dalam dunia seni tari. Terima kasih atas dukungan moril maupun materiil selama ini. Semoga Smamdance dapat terus menciptakan karya-karya baru yang bernuansa Islami,” ucap Candra.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para orang tua siswa yang senantiasa mendukung, guru-guru yang mengizinkan latihan di sela jadwal sekolah yang padat, serta semua pihak yang telah membantu meski tak bisa disebut satu per satu.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Astajab turut memberikan apresiasi terhadap pencapaian tim tari.

“Saya bangga dengan ekskul tari ini. Meskipun baru berdiri, prestasi yang ditorehkan sudah sangat banyak—baik di ajang nasional maupun internasional. Mereka juga kerap tampil di berbagai kegiatan penting dan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah seperti Dinas Pariwisata Buleleng. Ini menunjukkan bahwa ekskul bukan hanya wadah, tapi juga sarana syiar sekolah yang berbasis Islam,” tuturnya.

(Tanti/AS)

Author:

I Am the Admin