
Tim Smamda Surabaya setelah memperoleh penghargaan World Scholar’s Cup (WSC) 2025 Regional Round Surabaya.
Siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) kembali menunjukkan kualitasnya di kancah akademik internasional. Dalam ajang World Scholar’s Cup (WSC) 2025 Regional Round Surabaya yang berlangsung pada 31 Mei–1 Juni 2025 di Sekolah Ciputra, tim Smamda berhasil meraih sejumlah penghargaan dan dinyatakan lolos ke Global Round.
Tim yang terdiri atas Danish Ara L Setiawan (11.1), Aimee Maritza D Hariwidjaja (11.5), dan Diezta Bima Hidayat (11.5) bersaing ketat dengan ratusan peserta dari sekolah ternama di Surabaya, Jakarta, Semarang, hingga Malaysia dan Singapura. Mereka didampingi oleh pelatih Gagas Refiandy Satrya STrT.
Raihan prestasi itu antara lain Gold Medal (Individual Writing) oleh Danish, Gold Medal (Champion Challenger All Divisions) oleh Danish, dan 3 Silver Medals (Team Writing) untuk seluruh tim.
Namun, di balik prestasi tersebut, ada cerita perjuangan dan keraguan yang sempat membayangi. Dengan jadwal sekolah yang padat, mereka hanya sempat menjalani lima kali sesi latihan bersama sang pelatih sebelum kompetisi.
“Kami merasa underprepared banget. Bahkan rintangan yang kelihatannya gampang pun tetap terasa susah,” ungkap Danish.

“Jadi waktu diumumin lolos ke global, rasanya bener-bener nggak nyangka pol. Tapi ya, alhamdulillah lolos,” tambahnya.
Sementara itu, Aimee mengaku banyak belajar meski datang tanpa persiapan optimal.
“Came underprepared, but I learned a lot throughout the engaging debate, writing, challenge, and bowl,” ujarnya.
Sang pelatih, Gagas Refiandy Satrya, menyebut bahwa perjuangan mereka bukan sekadar soal akademik.
“Yang saya lihat bukan cuma kerja keras, tapi keberanian untuk melawan keraguan atas kemampuan mereka sendiri. Itu yang jarang dimiliki oleh anak-anak seusia mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan, prestasi ini bukan akhir, tapi titik loncatan. “Mereka sudah tahu rasanya nyaris gagal tapi memilih bertahan sampai titik akhir. Dari situ saya yakin karakter mereka akan tumbuh,” katanya.
Keberhasilan ini menjadi kelanjutan dari jejak prestasi Smamda dalam World Scholar’s Cup. Tahun lalu, tim Smamda juga lolos ke Global Round di Dubai dan kini tengah bersiap tampil di Tournament of Champions (ToC) yang insyaallah akan dilaksanakan di Yale University, Amerika Serikat.
World Scholar’s Cup dikenal sebagai ajang bergengsi yang menantang pelajar dalam debat, penulisan esai, dan kuis lintas disiplin. Diikuti ribuan siswa dari berbagai negara, kompetisi ini tidak hanya mengasah kemampuan akademik, tetapi juga menumbuhkan keberanian, empati, dan cara berpikir global.
Menutup perbincangan, Bima menyampaikan harapannya. “Kami ingin membawa nama Indonesia, dan Smamda, ke panggung dunia. Perjuangan kami belum selesai. Mohon doa dan restu semua untuk kami bisa melaju lebih baik ke depannya di Global Round Seoul,” tandasnya.
(Gagas Refiandy/AS)