
Interaksi Wamen Fajar bersama siswa kelas 12.1. (Humas Smamda)
SMAMDA.NET – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq berkunjung ke SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) pada Jumat (19/9/2025).
“Saya mohon maaf berkunjung secara tiba-tiba ke Smamda, tanpa pemberitahuan sebelumnya,” ujar Fajar.
“Kebetulan saya ada beberapa kunjungan di Surabaya, dan ingin melihat langsung Smamda, salah satu sekolah unggul nasional,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, setelah bertemu Syuhada Ishak Abilio Gomes, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Wamen langsung meninjau kelas-kelas.
Interaksi dengan Siswa Kelas 12.1
Fajar berkesempatan berinteraksi langsung dengan para siswa dalam sesi tanya jawab. Berbagai pertanyaan diajukan, mulai dari tantangan pendidikan di era digital hingga isu terkini seperti tenaga kerja asing (TKA) dan dampaknya bagi generasi muda.
Menanggapi pertanyaan tentang TKA, Wamen menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam negeri agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. “Peningkatan kompetensi siswa melalui pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk menghadapi persaingan global,” ujarnya.
Selain itu, Fajar menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan bahasa asing bagi siswa. “Di era globalisasi ini, kemampuan berbahasa asing dan penguasaan teknologi menjadi modal penting bagi siswa untuk meraih kesuksesan di masa depan,” tambahnya.
Di penghujung kunjungan kelas 12.1, seorang siswa bertanya mengenai jalan mencapai posisi Wakil Menteri. Wamen menjawab, “Belajar dengan giat, kembangkan potensi diri, dan jangan pernah berhenti berkontribusi bagi masyarakat. Pendidikan adalah fondasi utama, tetapi pengalaman dan jaringan juga sangat penting.”
Kunjungan Kelas 12.3
Kelas 12.3 menjadi kelas kedua yang dikunjungi Wamen, lulusan Program Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Universitas Gadjah Mada ini. Ia memulai dengan menanyakan minat siswa masuk UGM, sekaligus perguruan tinggi luar negeri, serta meninjau jumlah lulusan Smamda yang diterima di PTN dan UGM. Syuhada menjawab, rata-rata sekitar 100 siswa masuk PTN setiap tahun, dengan 6–9 siswa diterima di UGM.
Wamen juga menyinggung mengenai TKA. Siswa menjawab bahwa mereka mengikuti TKA sebagai validasi nilai rapor untuk masuk perguruan tinggi. “Ini menunjukkan siswa Smamda sudah memahami tujuan mengikuti TKA,” ujar Fajar. Ia menambahkan, TKA memberi keuntungan bagi sekolah, termasuk pemetaan sebagai sekolah unggul melalui program Garuda, publikasi nilai sekolah, dan berbagai keunggulan lain.
Selain itu, Wamen menanyakan nama Menteri Pendidikan Indonesia. Salah satu siswa, Arfa, menjawab Prof Abdul Mu’ti, yang membuat Wamen tersenyum karena siswa Smamda mengenal menteri pendidikan saat ini.
Fajar juga menanggapi pertanyaan guru mengenai perbedaan antara sekolah yang mengikuti TKA atau tidak. Penjelasannya membuat guru dan siswa semakin memahami manfaat TKA dan termotivasi mengikuti kegiatan tersebut.
Astajab, Kepala Smamda Surabaya, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Wamen. Ia berharap kunjungan ini memberikan motivasi dan semangat baru bagi siswa dan tenaga pengajar untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Smamda.
Kunjungan diakhiri dengan peninjauan fasilitas sekolah dan diskusi dengan para guru mengenai berbagai program peningkatan mutu pendidikan yang telah dijalankan Smamda.
(Imron Rosyadi/Yuli Mulyanah)

