
Para siswi Smamda antusias membuat adonan bola-bola telur puyuh. (Olsa)
SMAMDA.NET – Suasana hangat dan penuh canda tawa mewarnai ruang pembinaan keputrian SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) pada Jumat (26/9/2025). Puluhan siswi kelas 10 yang berhalangan mengikuti shalat berjamaah mengikuti kegiatan keputrian rutin, program pembinaan khusus putri yang dilaksanakan setiap pekan.
Kegiatan kali ini merupakan pelaksanaan ketiga di bulan September, dengan suasana berbeda karena menghadirkan praktik memasak bersama ibu-ibu komite Smamda sebagai fasilitator.
Para siswi diperkenalkan dengan resep dan bahan-bahan untuk membuat bola telur puyuh. Setelah penjelasan, mereka langsung mempraktikkan, mulai dari mengupas telur puyuh, wortel, daun bawang, hingga merebus mie instan.
“Ternyata ngupas telur puyuh itu susah-susah gampang ya, kulitnya tipis banget,” ujar Naja, siswi kelas 10.2. Aktivitas sederhana itu menjadi pengalaman baru yang berkesan, terutama bagi Meylany Yulianis dari kelas 10.10.
“Ini pengalaman pertama saya memegang parutan sayur dan membuat bola-bola. Seru banget, rame-rame bareng teman yang lain,” ungkap Meylany dengan antusias.
Para siswi tidak berhenti di tahap menyiapkan bahan. Mereka semangat mengaduk adonan, membentuk bulatan, hingga menggoreng bola telur puyuh. Suasana pun semakin hidup dengan tawa, gurauan, dan rasa penasaran akan hasil masakan mereka.
Saat bola-bola telur puyuh matang, para siswi berebut mencicipi karya sendiri. Ada yang bangga memuji rasa gurih dan renyah, ada pula yang tertawa puas karena berhasil menggoreng dengan sempurna.
“Rasanya enak, gurih, kering, pas semuanya. Soalnya saya yang masak,” celetuk salah satu siswi dengan penuh percaya diri, disambut riuh tawa teman-temannya.
“Kalau tiap keputrian ada masak-masak begini, pasti aku makin semangat ikut,” tambah Zakia sambil tersenyum sumringah.

Menurut salah satu ibu komite, Nany, kegiatan ini bukan sekadar mengisi waktu, tetapi bagian dari pendidikan keterampilan hidup yang penting bagi remaja putri. Melalui cara sederhana ini, siswi dilatih mandiri, belajar kerja sama, serta mengasah kesabaran dalam proses memasak.
Dengan variasi kegiatan semacam ini, siswi diharapkan semakin mantap menjalani peran sebagai muslimah yang mandiri, berakhlak mulia, sekaligus terampil di berbagai bidang. Kegiatan keputrian Smamda akan terus dilaksanakan setiap pekan, sejalan dengan visi sekolah untuk mencetak generasi muslimah muda yang berilmu, berkarakter, dan siap berkontribusi di masyarakat.
(Anis Tsaqofah/AS)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.