Sepuluh Siswa Smamda Ikuti Forum Diskusi Lintas Negara

Smamda – Sebanyak 10 siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya mengikuti kegiatan HarvestED melalui aplikasi Zoom pada Senin (12/11/2022). Ini adalah pertama kalinya siswa ikut program HarvestED.

Menurut Agung Prasetyo MPd, guru Bridge Smamda yang mendampingi kegiatan ini, pihaknya merasa sangat bersyukur karena sekali lagi siswa-siswi Smamda mendapat kesempatan untuk mengikuti forum diskusi internasional yang melibatkan siswa dari berbagai negara.

“Hal ini karena siswa-siswi Smamda setiap kali mengikuti event forum diskusi sangat aktif, seperti pada kegiatan sebelumnya, yakni Global Youth Forum – Victorian Young Leaders beberapa bulan lalu,” terangnya.

Untuk program HarvestED, Smamda diberi kesempatan untuk mengikutkan masing-masing 10 siswa dalam setiap event. “Bulan September ini ada tim 1 yang terdiri dari 10 siswa, nanti yang kedua di bulan November tim 2 juga 10 siswa,” papar lulusan Magister Pendidikan Bahasa Inggris  Unesa tersebut.

Sebanyak 10 siswa Smamda yang tergabung dalam tim 1 adalah Muhammad Ravindra 10.1, Syarifah Rizky Mayvida 10.2, Naila Naomi Siregar 10.4, Dinasty Jauhar Ashfarin 10.4, Zaneta Tertia Prayoga 10.4, Nadia Nur Azizah XI MIPA 3, Rachmi Raina Rahadatul Aisyi XI MIPA 3, Aaliyah Zannuba XI MIPA 3, Najwa Shaka Kurnia Nabilah XI MIPA 3, dan Jawwad Farizan Effendy XI MIPA 4.

Di perpustakaan Smamda di lantai 3 gedung A, mereka berkesempatan mengikuti forum diskusi secara online tersebut selama kurang lebih empat jam.

Rachmi Rania menceritakan, pukul 07.45 bersama dengan sembilan temannya sudah masuk Zoom meskipun acara dimulai pukul 08.00. “Ini adalah pengalaman pertama kami,” kata Rachmi.

Tepat pukul 08.00, semua peserta program disapa Chris Higgins. Pada aktivitas pertama, Chris Higgins menanyakan tentang agrikultur dalam lingkup pembahasan sosial. Bagaimana agrikultur berkaitan dengan masalah masalah sosial yang ada.

“Semua peserta menyimak paparan Chris dan mengajukan pertanyaan ketika sesi tanya jawab,” terang Rahmi.

Pada aktivitas kedua, mulai kegiatan diskusi. Chris memberikan tema obrolan, yaitu sejarah agrikultur dan memasukkan tiap sekolah ke breakout room. Dalam satu breakout room ada 1 sekolah dari Indonesia dan 1 sekolah dari Australia untuk membahas tentang tema obrolan. Dari diskusi tersebut, ada yang menjadi spokesperson, yang menyampaikan kesimpulan diskusi di breakout room pada meeting utama.

Kemudian, pada aktivitas ketiga,peserta diberi video mengenai agrikultur dan diminta untuk menentukan mana informasi yang baru bagi mereka, mana informasi yang menarik, dan mana informasi yang mereka sudah tau dari video tersebut. Kemudian membahasnya di breakout room dengan sistem yang sama dengan sistem sebelumnya.

“Alhamdulillah di aktivitas ini saya dan Aaliyah Zannuba menjadi spokesperson di main meeting,” paparnya.

Usai melakukan aktivitas ketiga, peserta diajak berpikir kritis. Mereka diberi pertanyaan tentang bagaimana seorang agrikulturalis pada umumnya, kemudian skill apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang agrikulturalis.

Aktivitas terakhir yang dilakukan peserta adalah mengisi kuis untuk mengetahui karier di bidang agrikultur apa yang cocok dengan mereka.

Sebagian siswa lain yang mengikuti kegiatan HarvestED. 

Untuk diketahui, HarvestED yang diselenggarakan pada  12–16 September dan 7–11 November 2022 ini merupakan program forum diskusi Asia Education Foundation 5 hari untuk siswa yang mengeksplorasi pertanian di wilayah Australia. Program yang didanai William Buckland Foundation ini dirancang lintas kutikuler, mencakup topik-topik dari pembelajaran sejarah, geografi, sains, dan keterampilan komunikasi, pemahaman antarbudaya, berpikir kritis dan kreatif, serta empati.

Siswa belajar dari pembicara tamu di bidang pertanian dan pakar industri. Siswa diajak menjelajahi pertanian di masa lalu, masa kini, dan masa depan di Australia dan Asia Pasifik. Selain itu, berdiskusi mengenai beberapa tantangan dan peluang dalam sektor pertanian di seluruh dunia.

Selama 5 hari siswa akan bekerja secara kolaboratif untuk mengeksplorasi tantangan tertentu, menggunakan proses berpikir kreatif dan menghasilkan solusi untuk tantangan tersebut. Program ini mendukung pembelajaran tentang kelestarian lingkungan hidup dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB.

Kegiatan pada sesi ini diikuti kurang lebih 14 sekolah, yaitu Smamda, SMAN Sulawesi Selatan, SMAN 2 KSCLG, SMAN 3 Padang, Hamcoll, Clonard, SMAN 1 Kebumen, BMC, MSC, SMAN DW, SMKN 2, MAN 4 Jakarta, SMA BPI 1 dan Assumption College. (Tanti/Rachmi/AS)

Author:

I Am the Admin