Fortasi Smamda Undang BNN Provinsi Jatim

Smamda – Fortasi Smamda (SMA Muhammadiyah 2) Surabaya mengundang narasumber dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur secara online, Kamis, (16/7/2020).

Mengenalkan tentang zat narkotika, Wawan Kurniawan Aziz SPsi mengatakan, zat narkotika ini telah ada dalam dunia medis sangat lama. “Bahkan saat seorang pria melakukan khitan atau wanita yang akan melakukan persalinan disuntikkan zat ini, dikenal dengan nama morphin,” tutur Wawan.

Dia mengatakan, zat Narkotika tidak akan menjadi problem besar jika digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh tenaga medis atau orang-orang yang berkompeten di bidangnya. “Narkoba akan menyerang penggunanya dengan langsung berpusat pada otak,” jelas Penyuluh Seksi Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) di BNNP Jatim ini.

“Bagi level awal, saat menggunakan narkoba akan membuat dopamine (hormon yang berperan menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh dan efek bahagia serta imajinasi) ini langsung membanjiri otak,” katanya.

Hal ini mengakibatkan seseorang memiliki rasa bahagia yang sangat luar biasa. “Namun sensasi ini tidak akan bisa didapatkan kembali saat digunakan lagi dengan dosis yang sama,” tuturnya.

Inilah menurut Wawan yang membuat para pengguna biasanya harus menaikkan dosis setiap kali mereka mengkonsumsi. “Padahal jika hal ini terus dilanjutkan maka akan meningkatkan risiko mengalami skizofrenia,” ujarnya.

Skizonefrina adalah gangguan mental dalam jangka panjang yang gejalanya adalah halusinasi, kekacauan berpikir sehingga sulit bagi pelaku membedakan mana khayalan mana realita.

Otak Berlubang Efek Narkoba

Wawan menuturkan, efek dari narkoba ini akan membuat otak manusia menjadi berlubang. “Sampai proses rehabilitasi pun tidak mampu mengembalikan otak yang telah berlubang tersebut,” terangnya.

Maka dia mengatakan, di sini lah tugas BNN Provinsi Jatim untuk merehabilitasi. “Kantor kami yang berlokasi di Jl Raya Sukomanunggal 55-56 memiliki fasilitas rehabilitasi untuk pengguna narkoba, secara gratis mulai dari rawat jalan dan rawat inap,” ucapnya.

Rehabilitasi tersebut ditangani oleh tim ahli dan psikolog untuk membantu pengguna narkoba agar segera pulih dan tidak diproses hukum. Wawan pun menambahkan, BNN Provinsi Jatim memiliki program yang diberi nama REAN (Rumah Edukasi Anti Narkoba) sebagai program untuk melawan narkoba.

“Program ini sebagai wadah kreatifitas. Masyarakat dapat mengunggah foto, video, musik, poster dan lain-lain lalu ngeshare sebagai aksi melawan narkoba dengan karya,” pungkasnya.

Fortasi (Forum Taaruf dan Orientasi) Smamda ini dikerjakan dengan sangat apik dan serius walaupun berada di tengah pandemi Covid-19. Dengan mengundang narasumber dari BNN Provinsi Jatim Smamda ingin fokus terhadap pembinaan karakter siswa dan tidak ingin siswanya kecolongan informasi mengenai dunia narkoba. (*) Maurice

Author:

I Am the Admin