Supipi Kandegedara, guest teacher asal Sri Lanka yang mengajar di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda), kembali ke negaranya pada Jumat (14/2/2025). Tepat pukul 05.00, ia sudah berada di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, siap untuk pulang dengan membawa segudang kenangan manis.

Suvi, sapaan akrabnya, merupakan Exchange Participant of AIESEC in Surabaya yang mengajar di Smamda selama 1,5 bulan, sejak 7 Januari hingga 13 Februari 2025.
Seulas senyum terpancar dari wajahnya saat berpamitan. Ia tak sendiri, beberapa orang turut mengantarnya, termasuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Tanti Puspitorini, serta keluarga host parents-nya, yakni Laksmi Hapsari, Onni Eko Yunianto (orang tua dari M. Alif Raka, siswa kelas 11.10), dan Yuyun Siti Aminah (ibunda dari Nameeq, siswa kelas 12.8).
“Finally, I have to go back to Sri Lanka,” ujar Suvi. “I feel a mix of emotions—sad to say goodbye, but also grateful for the time I spent in Surabaya. It has been a great experience, and I have made so many memories that I will cherish,” imbuhnya.
Ia merasa sedih harus berpisah, tetapi sekaligus bahagia karena telah menghabiskan waktu di Surabaya dengan banyak pengalaman berharga dan kenangan yang tak akan terlupakan.


Anggap Smamda seperti Rumah Sendiri
Selama mengajar di Smamda, Suvi merasa sangat nyaman, layaknya berada di rumah sendiri. Ia mengagumi para guru yang suportif, berpengetahuan luas, dan sangat membantu, serta siswa-siswi yang ramah, antusias, dan mau belajar hal-hal baru.
Dalam kelas, ia mengajarkan berbagai aspek tentang Sri Lanka, mulai dari budaya, bahasa, tempat wisata, hingga makanan khas.
Ketika ditanya tentang makanan favoritnya di Indonesia, gadis penyuka belut lada hitam ini mengaku sangat menyukai nasi goreng kantin Smamda. “Saya hampir makan setiap hari dan tidak pernah bosan,” katanya.
Suvi juga mengungkapkan bahwa ia tidak akan melupakan semua momen di Smamda. “I’ll never forget the warm hospitality, the fun moments in class, and the meaningful conversations I had with both the teachers and students,” ungkapnya.
Kejutan Hadiah Tas Batik
Salah satu momen yang paling berkesan baginya adalah kejutan dari Smamda berupa tas batik hasil karyanya sendiri.
“It was a wonderful surprise! I didn’t expect to have this batik bag, but it was a thoughtful gesture,” kata Suvi.
Tas batik tersebut merupakan hasil dari tiga kali sesi membatik yang ia ikuti, dengan proses finishing yang dibantu oleh guru seni Smamda, Rachmad Setyo Wibowo. Baginya, batik memiliki arti khusus dan menjadi salah satu kenangan penting selama berada di Smamda.

Nyaman Tinggal di Host Family
Suvi juga merasa sangat nyaman tinggal di rumah keluarga Alif Raka. Menurutnya, mereka menyambutnya dengan hangat dan memperlakukannya seperti keluarga sendiri. Bahkan, ketika ia sakit, ibu Laksmi begitu perhatian terhadapnya.
Kedekatan ini membuat kepergiannya meninggalkan kesan mendalam, baik bagi dirinya maupun bagi keluarga host parents yang juga merasa kehilangan.
“I would love to come back to Smamda someday!” ucapnya. “The memories I have made will stay with me, and I hope to visit again in the future to reconnect with everyone,” tambahnya.
See you next time, Suvi!
(Tanti Puspitorini/AS)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.