SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) kembali kedatangan siswa asing yang bersekolah di sini. Theodor Schonning Frandsen dari Denmark tiba di Surabaya 26 Agustus dan mulai masuk sekolah 29 Agustus.
Sebelumnya Tais Suchara Staloch dari Brasil sudah sebulan belajar di Smamda. Sama halnya dengan Tais, Theo, sapaan akrabnya, belajar di Smamda selama setahun.
Theo, remaja berusia 16 tahun ini pertama kali datang ke Indonesia. “Saya merasa senang, orang-orangnya welcome, setiap orang menyapaku dengan baik. Itu pengalaman menyenangkan, ” kata Theo ketika ditemui Jumat (7/8/2018).
Sudah sepekan ini Theo menjadi siswa Smamda. Tidak ada halangan baginya berbaur dengan warga Smamda.
Theo menuturkan, menyukai guru-guru Smamda, orang-orang di sekelilingnya, dan makanan yang tersedia di sini. “Saya suka semua makanan di sekolah ini. Paling saya suka chicken filled-nya,” tutur remaja yang gemar bermain sepak bola ini.
Tapi dia merasa kesulitan belajar bahasa Indonesia. “Beberapa pelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang membuatku tidak paham. Pelajaran yang dalam bahasa Inggris juga sulit buatku. Sebab terbiasa dengan bahasa Denmark ketika pembelajaran,” katanya.
Sebelum berangkat ke Indonesia, Theo mengaku belajar mengenai Indonesia. “Saya belajar bahasanya, tapi baru tahu beberapa kata yang sangat dasar seperti nama saya….” ijarnya.
Kesulitan belajar bahasa Indonesia karena di Denmark tidak ada pengajarnya sehingga sulit mengucapkannya dengan benar.
Awal mula dirinya mengikuti program pertukaran pelajar ini karena temannya menceritakan, betapa mengagumkannya Indonesia. Dari situlah Theo ingin belajar mengenai budaya Indonesia, agama, dan masyarakatnya. (Masitha)