KLIKMU.CO – Ratusan siswa memadati Masjid Nurul Ilmi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA), Senin (16/4) pagi, guna memeringati Hari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. 1439 H.
Peringatan hari besar umat Islam ini tampak berbeda lantaran dihadiri oleh Drs. H. Nadjib Hamid, M.Si. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim yang menyapaikan tausiyah. Selain itu, M. Assegaf XI MIPA 8 Dai Muda SMAMDA juga memberikan tausiyah pada acara bertajuk ‘Menjadi Generasi Milenial Berkarakter di Era Medsos.’
“Peringatan Isra Miraj merupakan momen penting untuk kita memperbaiki shalat kita,” ungkap Assegaf mengawali tausiyahnya. Ia menjelaskan bahwa shalat itu ibadah yang utama, karena Rasulullah saw. menerima perintah shalat ini secara langsung.
Menurutnya, ada 4 hal penting tentang shalat. Yang pertama, shalat memiliki keutamaan yang begitu banyak, terutama dalam penyelesaian problematika kehidupan manusia. Dengan shalat hati yang sedang gelisah karena masalah akan menjadi tenang.
“Dalam Alquran surat Al-Ma’arij: 19-22 dijelaskan yang intinya menggambarkan bahwa sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah, ketika diberi cobaan manusia mengeluh, namun ketika diberi kenikmatan, manusia menjadi kikir, kecuali orang-orang yang shalat dan sabar,” ujarnya.
Kedua, lanjutnya, Shalat bukan hanya sekedar rutinitas ibadah saja, melainkan sarana komunikasi langsung dengan Allah. Apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan bisa langsung kita sampaikan kepada Allah. Bukan malah curhat di media sosial, yang banyak dilakukan kids and people zaman now.
“Shalat juga sebagai tameng untuk tidak berbuat keji dan mungkar,” ungkap siswa yang telah terbiasa ceramah sejak kelas VII SMP itu.
Shalat yang khusyuk, sambung dia, tercermin pada pribadi yang melakukannya karena orang tersebut tidak akan melakukan perbuatan keji.
“Jika dikaitkan dengan generasi milenial yang suka ber-medsos, maka ia tidak akan menyebarkan berita hoax yang penuh kebohongan dan menyebar fitnah,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sesorang yang bisa melakukan shalat dengan baik dan khusyuk, maka orang tersebut akan dapat menemukan kelezatan bermunajat kepada Allah.
“Marilah kita memulai memperbaiki shalat kita. Teman-teman yang masih bolong shalatnya dilengkapi, yang sudah lima waktu diupayakan untuk shalat tepat waktu, yang masih belum khusyuk ditambah kekhusyukannya,” tandas siswa yang bercita-cita bekerja di bidang perminyakan ini.
Ia juga menjelaskan bahwa momen kali ini juga ia upayakan untuk memperbaiki shalatnya. untuk itu ia juga mengimbau kepada jamaah untuk mengingatkan satu sama lain terkait pelaksanaan ibadah shalat. (Puspitorini)