Fairuz dan Riffat, Kakak Beradik yang Berhasil Sumbang 15 Medali Cabor Wushu untuk Smamda

Siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan menyabet 15 medali pada berbagai kejuaraan wushu tingkat nasional dan internasional.

Prestasi ini diraih dalam Indonesia International Kungfu Championship (15–21 Desember 2024), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda, 5–9 November 2024), Pra-Fornas (15–17 November 2024), dan Porwaprov (5–8 Desember 2024).

Fairuz Qonitah Syifa Islami (kelas 11.7) dan Riffat Aqil Izzul Islam (kelas 10.5), kakak beradik dari pasangan Fajar Zulkarnain dan Yessi Priyatini Trisnawati Susia, berhasil membawa pulang 15 medali.

“Alhamdulillah, saya sangat senang dan bangga,” ungkap Yessi, ibu dari Fairuz dan Riffat.

Medali Nasional hingga Internasional

Pada Indonesia International Kungfu Championship yang diselenggarakan oleh Persatuan Wushu Indonesia di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta, Bali, Fairuz meraih emas pada kategori Other Southern Style Routines Group C2 Female, emas pada kategori Other Traditional Double Weapon Routines Group C2 Female, dan perunggu pada kategori Pu Dao Group C2 Female.

Sementara itu, Riffat meraih emas pada kategori Shuang Yue Group C2 Male, perak pada kategori Other Southern Style Group C2 Male, dan perak pada kategori Pu Dao Group C2 Male.

Di ajang Pra-Fornas di Bogor, Fairuz berhasil meraih emas pada kategori Tangan Kosong Perguruan Usia 16–18 Tahun (PI), emas pada kategori Senjata Pendek Perguruan Usia 16–18 Tahun (PI), serta emas pada kategori Senjata Panjang Perguruan Usia 16–18 Tahun (PI).

Riffat juga berprestasi dengan mendulang emas pada kategori Tangan Kosong Perguruan Usia 16–18 Tahun (PA), perak pada kategori Senjata Pendek Perguruan Usia 16–18 Tahun (PA), dan perak pada kategori Senjata Panjang Perguruan Usia 16–18 Tahun (PA).

Pada Popda di Bangkalan, kakak beradik ini meraih perak pada kategori Dui Lian Junior A (PI) dan Dui Lian Junior A (PA). Sedangkan di Porwaprov di Kenjeran, Fairuz memperoleh perunggu pada kategori Dui Lian Junior A (PI).

Ketika ditanya tentang persiapan, Fairuz mengungkapkan bahwa mereka telah berlatih intensif selama satu bulan. Riffat menambahkan, dirinya sangat bersyukur mendapat dukungan penuh dari sekolah, termasuk dispensasi untuk berlatih.

Yessi, ibu mereka, juga mengapresiasi dukungan Smamda. “Selain didukung penuh oleh Smamda, saya berharap anak-anak tetap menjaga ibadah. Itulah alasan saya memilih Smamda,” ujarnya.

Kunci Sukses dan Motivasi

Fairuz dan Riffat mengungkapkan bahwa kunci sukses mereka adalah manajemen waktu yang baik. “Dari pagi sampai sore kami fokus belajar di sekolah, lalu sore hingga malam berlatih untuk persiapan lomba,” jelas Fairuz. Sang ibu menambahkan, “Alhamdulillah, anak-anak selalu ingat ibadah meskipun jadwal mereka padat.”

Motivasi utama Fairuz dan Riffat adalah menciptakan kebanggaan bagi diri mereka sendiri di masa depan. “Kami ingin berprestasi baik di bidang akademik maupun olahraga,” ujar keduanya kompak. Fairuz juga mengungkapkan rasa syukurnya atas beasiswa yang diterimanya, yang mencakup 4 kali SPP di Smamda.

Fairuz, yang lahir pada 16 Juli 2007, bercita-cita melanjutkan studi di bidang Hukum di Unair atau Unesa. Sementara itu, Riffat, kelahiran 8 Juli 2008, bercita-cita menjadi anggota Akademi Militer (Akmil).

“Semoga anak-anak sukses dunia dan akhirat serta menjadi orang yang bermanfaat,” harap Yessi.

Author:

I Am the Admin