Ketua PWM Jatim Isi Kajian Ketauhidan di Halalbihalal Smamda Surabaya

Smamda – Selepas libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, keluarga besar SMA Muhammadiyah 2 Surabaya menggelar kegiatan kajian dan halalbihalal pada Selasa (2/5) di Masjid Nurul Ilmi Smamda. Kegiatan ini diawali dengan kajian yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM dengan tema Tauhid dan Integritas.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Astajab SPd MM berharap dengan adanya kajian halalbihalal ini dapat meningkatkan amal, keimanan, dan ketakwaan setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Kajian dibuka dengan beberapa pertanyaan terkait tauhid dan integritas oleh Sukadiono yang dilontarkan kepada siswa-siswi. Sehingga siswa-siswi menjadi semakin aktif dan antusias dalam mengikuti dan menyimak kajian.

“Ibadah itu tujuannya adalah mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita sekaligus bahwasanya yang pantas disembah hanyalah Allah SWT,” terang Sukadiono.


Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menyampaikan bahwa setiap orang yang beriman adalah orang yang selalu taat kepada Allah SWT, sebagai satu-satunya yang patut disembah.

“Allah yang menjadi pemelihara hidup kita sehingga kita merasa sangat bergantung dan wajib bergantung kepada Allah SWT,” lanjutnya.

Tauhid merupakan landasan hidup, fondasi dalam agama Islam. Dengan landasan ketauhidan dan keimanan, bisa membuat seseorang mampu mengarungi tantangan kehidupan dengan baik sekaligus bisa memilah hal yang baik dan tidak.

Karena itu, Suko, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa tugas kita sebagai manusia yaitu untuk terus menguatkan keimanan dan ketauhidan.

“Seseorang dengan ketauhidan yang bagus, ia akan selalu optimistis dalam mengarungi kehidupannya. Karena itu, untuk bksa menggapai cita-cita yang diinginkan tidak bisa jika bergantung kepada orang lain, namun harus bergantung pada Allah SWT dan kerja keras,” imbuh Sukadiono.

Sukadiono menegaskan bahwa kesuksesan seseorang kembali pada dirinya masing-masing dan juga pertolongan Allah.

“Seperti halnya di Smamda ini juga diajarkan untuk meningkatkan ketauhidan. Maka dari itu pentingnya sekolah, kuliah di perguruan tinggi yang berbasis agama,” terangnya.

Menurutnya, orang yang beriman ketika mendengar nama Allah, hatinya akan bergetar. Ketika hati bergetar tersebut menandakan ada rasa takut karena merasa selalu diawasi oleh Allah SWT. Karena merasa selalu diawasi oleh Allah SWT, akan selalu berbuat jujur dan tidak berani berbuat kecurangan.

Sukadiono juga berpesan untuk selalu yakin bahwa Allah akan menolong hamba-Nya sehingga tidak perlu takut dan gelisah, senantiasa menguatkan ketauhidan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kepada Allah SWT.

Kegiatan halalbihalal ini kemudian disambung dengan salam-salaman dan saling bermaafaan seluruh guru-karyawan dan siswa. (Eka Haris Prastiwi/AS)