SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Surabaya selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk peserta didiknya. Kualitas pembelajaran terutama pada program internasional selalu ditingkatkan. Tidak hanya program saja yang dievaluasi, termasuk penyiapan modul pembelajaran untuk mata pelajaran Biologi, Matematika, Fisika, Kimia, dan Prakarya Kewirausahaan (PKWU).
“Kualitas program internasional yang kita miliki harus terus ditingkatkan,” ungkap Syuhada Ishak Abilio Gomes, S.Si., M.Pd. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum pada saat pembukaan acara bertajuk ‘Guru Sains Belajar Lagi.’
Ia menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk penyusunan modul Kelas Internasional. Modul ini, sambungnya, akan diberikan kepada peserta didik Tahun Pelajaran 2018/2019.
Kegiatan yang sudah diagendakan sebelum UNBK ini berlangsung mulai Jumat hingga Ahad (13-15/4) yang diikuti 20 guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sains di Villa Hening 2 Tretes, Prigen. Pemilihan tempat memang sengaja di luar kota Surabaya agar lebih fokus. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat libur agar tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah.
“Pada saat libur, guru- guru sains tetap bersemangat untuk meningkatkan kualitas sekolah dengan menyusun modul sebaik mungkin, walaupun harus mengorbankan waktu dengan keluarga di rumah,” imbuhnya.
Bagi guru-guru pengajar Sains di kelas X dan XI Program Internasional, kegiatan penyusunan modul ini merupakan momentum yang penting karena bisa menyiapkan bahan ajar lebih baik sebelum tahun pelajaran baru dimulai. Hal ini seperti yang diungkapkan Supriyanto, S.Si. guru pengajar mata pelajaran Fisika. Menurut Supri, kegiatan ini sangat bagus, guru bisa menyiapkan materi sesuai RPP dan kondisi siswa SMAMDA.
“Selain itu, kita tidak lagi bingung mencari buku ajar berbahasa Inggris, khusus siswa program internasional yang sesuai Peraturan Menteri (Permen) dari penerbit,” ujarnya.
Penyusunan modul, lanjut Supri, memang tidak bisa sempurna dalam waktu tiga hari. Oleh karenanya, untuk penyempurnaan akan dilanjutkan di sela-sela waktu mengajar. Target penyelesaian harus terpenuhi, sehingga pada saat tahun pelajaran baru modul bisa dibagikan kepada siswa. (Puspitorini)