Seminar Pendidikan Smamda Surabaya, Kemendikbudristek: Asesmen Kurikulum Merdeka

SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menggelar Seminar Pendidikan bertema Strategi Sekolah dalam Implementasi Asesmen Kurikulum Pendidikan, pada Rabu (15/2).

Bertempat di Tower Smamda Surabaya, seminar ini langsung menghadirkan pembicara dari Kemendikbudristek yakni Kepala BSKAP Anindito Aditomo PhD.

Dalam paparannya, Anindito mendorong para guru dan kepala sekolah yang hadir kala itu untuk menerapkan asesmen kurikulum merdeka.

“Kurikulum merdeka ini kan bagian dari merdeka belajar. Tujuan simpelnya yakni untuk menggerakkan sistem pendidikan supaya menyediakan kesempatan belajar untuk anak. Jadi itu dulu yang dipegang,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, tujuan dari kurikulum merdeka itu apa? Supaya perubahan kurikulum itu bukan sekedar berubah secara administratif secara dokumen. Tapi perubahan kurikulum yang sarananya mendorong sekolah dan guru dalam mereflesikan apa yang sudah dilakukan selama ini dan memperbaikinya dalam mengembangkan potensi karakter anak. “Salah satunya assesmen,” tegasnya.

Sekarang ini, urainya, mungkin belum semua guru melakukannya assemen di awal pembelajaran. Assemen atau penilaian itu seolah dilakukan di akhir semester  dalam menilai hasil belajar siswa.

Lebih itu, menurut Anindito, assemen itu sangat sangat penting di awal pembelajaran juga. Mengapa? Supaya guru bisa memehami kebutuhan belajar siswanya. “Itu yang ingin kita dorong,” sambung Anindito yang lulusan S3 Sydney, Australia.

Diakuinya bahwa itu memang perlu waktu untuk melakukan assemen. Makanya kurikulumnya diubah. Sehingga materinya pun banyak yang dipangkas. “Smamda, sekolah yang jauh lebih maju, sangat boleh menambah materi. Tapi yang kita wajibkan dari pusat tidak banyak. Sehingga guru hanya perlu menyesuaikan,” tandas dia.

Sementara Kepala Smamda Surabaya Astajab MM bersyukur lantaran telah mengembangkan potensi siswa dengan kurikulum merdeka. “Alhamdulillah  kurikulum merdeka Insya Allah sudah kami terapkan dengan baik,” tuturnya.

Selama ini, cerita Astajab, guru dan karyawan sudah cepat menyesuaikan. Bahkan kurikulum merdeka ini mempermudah sekolah. Karena strukturnya sederhana, materi esensial saja yang diwajibkan pemerintah.

“Sehingga kami bisa mengembangkan kurikulum itu lebih jauh sesuai karakteristik dan juga sesuai  keunggulan Smamda,” pungkas Astajab. Bagus

Author:

I Am the Admin