Smamdance Menggelar Pentas Seni di Pulau Dewata

Ekstrakurikuler tari SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, yang dikenal dengan nama Smamdance, mengadakan kegiatan di luar sekolah, tepatnya di Bali. Kegiatan bertajuk Be a Cultural Generation ini diikuti oleh 38 siswa Smamdance, bersama pembina dan pelatih ekskul.

Acara yang berlangsung pada 12-17 Desember 2024 ini menggabungkan workshop tari, talkshow, pertunjukan seni tari, serta kunjungan wisata sebagai bagian dari pengembangan kreativitas dan pengalaman budaya bagi anggota.

Workshop Tari Bali di Sanggar Santhi Budhaya

Kegiatan pertama diawali dengan workshop di Sanggar Santhi Budhaya, salah satu sanggar tari terbesar di Singaraja, Bali. Dipimpin oleh Gus Eka, sanggar ini memberikan pengalaman langsung kepada anggota Smamdance untuk mempelajari tari Bali dari sumbernya. Tari yang diajarkan adalah Tari Puspanjali, yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu.

Workshop ini berlangsung sekitar tiga jam dan dipandu oleh Dayu, istri Gus Eka, yang juga merupakan pelatih di sanggar tersebut. Para peserta belajar gerakan dasar tari Bali, seperti agem kanan, agem kiri, gerakan mata, serta ekspresi khas yang menjadi ciri khas tarian Bali.

Ketua Smamdance periode 2023-2024, Naurell Aulya, menyatakan bahwa workshop ini memberikan pengalaman yang sangat berkesan.

“Kami sangat berterimakasih kepada tim pengajar yang sabar membimbing kami mulai dari awal hingga akhirnya bisa menghasilkan bagian dari tari Puspanjali sendiri,” ungkapnya.

Pekan Apresiasi Seni di Ruang Terbuka Hijau Singaraja

Hari kedua kegiatan menjadi puncak acara, dengan Smamdance memilih Pulau Dewata sebagai lokasi untuk kegiatan Pekan Apresiasi Seni (PAS) di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ir. Soekarno Singaraja, bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Buleleng.

Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi komunitas seni untuk tampil di hadapan masyarakat. Acara dimulai dengan talkshow yang mengisahkan perjalanan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dan lahirnya Smamdance, serta karya seni tari bernuansa Islam.

Di penghujung talkshow, diberikan piagam dan cenderamata berupa lukisan kaca “Hanoman Duta” kepada SMA Muhammadiyah 2 Surabaya oleh Pamong Budaya Dinas Kebudayaan. Sebagai balasan, pihak SMA Muhammadiyah 2 Surabaya juga menyerahkan kenang-kenangan kepada Pemerintah Buleleng yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng.

Pertunjukan Seni Tari

Pada kesempatan ini, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya mempersembahkan sejumlah pertunjukan tari, antara lain Tari Suryaning Raga, Tari Rancangkapti, Tari Lentera, Tari Assalamualaikum Surabaya, dan Tari Gedrug Santri.

Pertunjukan ini berhasil memukau penonton dengan keindahan budaya yang berpadu dengan nilai-nilai Islam, terlihat dari tepuk tangan meriah yang menyertai setiap penampilan. Harapan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya seni dan budaya, serta memberikan wawasan baru mengenai budaya Islam.

Olah Tubuh di Pantai Kuta dan Kunjungan Wisata

Selain kegiatan budaya, para anggota Smamdance juga berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Bali. Salah satunya adalah latihan olah tubuh di Pantai Kuta yang dilaksanakan setelah sholat Subuh.

Santi Pratiwi dan Erina, pelatih Smamdance, memimpin latihan di alam terbuka, mengajarkan cara mengolah serta mengeksplorasi sensitivitas gerakan tubuh dengan mendengarkan suara ombak dan berinteraksi dengan alam.

Salah satu peserta, Merci, mengatakan, “Latihan ini sangat menyenangkan, seru, spiritualnya dapat, enak menghirup udara pagi di pantai. Kami diminta menutup mata dan mendengarkan suara ombak, lalu membuat gerakan sesuai dengan alam bawah sadar.”

Destinasi wisata selanjutnya adalah Tanjung Benoa, Uluwatu Plus Kecak, dan Tanah Lot, di mana peserta tidak hanya menikmati pertunjukan tetapi juga belajar tentang sejarah dan kebudayaan Bali.

Kegiatan ini menjadi momen yang sangat berarti bagi Smamdance dalam mengembangkan potensi seni dan kebudayaan, serta menjelajahi keindahan alam dan budaya di Bali. Selain memperoleh pengalaman baru, anggota Smamdance juga berhasil mempererat kebersamaan antara tim, yang terdiri dari siswa kelas 10 hingga 12.

“Ini adalah pengalaman yang sangat berarti bagi kami, baik dalam hal seni maupun dalam menjelajahi budaya yang kaya di Bali. Semoga ke depannya, kami bisa terus melanjutkan kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” ujar salah satu anggota.

Author:

I Am the Admin