Talkshow Edufair Smamda agar Siswa Tak Salah Ambil Jurusan Kuliah

SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) menyelenggarakan Talkshow Edufair untuk siswa kelas XII. Acara tahunan bertajuk Create Your Future Success, Choose the Right Education diselenggarakan di Gedung At Tauhid Tower Lantai 13 Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (3/11/2018).

Tujuan acara ini memberi pengetahuan siswa-siswi memilih jurusan saat kuliah di perguruan tinggi. Karena itu dalam acara ini yang diundang seluruh siswa dan orang tuanya.

Hadir sebagai pembicara Ketua Pusat Informasi dan Humas (KPIH) Universitas Airlangga Dr Suko Widodo. Dia memberikan informasi seputar perkuliahan, pemilihan jurusan, SNMPTN dan SBMPTN.

Suko mengatakan, ada polemik yang terjadi terkait banyak siswa yang mempunya cita-cita tetapi tidak mengerti tujuan kuliahnya sehingga berakibat salah ambil jurusan. “Hal ini perlu dipahamkan kepada siswa,” tegasnya. Ia berharap, siswa memilih jurusan yang tepat agar sesuai dengan yang dicita-citakan

Pria yang pernah belajar Public Media di Radboud University Nijmegen, Belanda tahun 2004 ini juga menerangkan a aturan baru masuk perguruan tinggi. “Aturan masuk perguruan tinggi, pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Tahun lalu, sambung Suko, siswa mendaftar terlebih dahulu baru tes. Kali ini siswa melaksanakan tes terlebih dahulu untuk memperoleh nilai kemudian baru mendaftar.

“Untuk jalur prestasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini minimal hanya 20 persen, kuota terbanyak pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), sedangkan untuk jalur mandiri 30 persen,” paparnya.

Untuk itu Ketua I Dewan Kesenian Surabaya periode 2009 – 2014 berpesan jika siswa yang ingin masuk SNMPTN harus menyiapkan diri.

Komponen penilaian SNMPTN di antaranya indeks siswa. Yaitu nilai akademik mulai dari semester satu sampai lima. Yang berikutnya, prestasi akademik dan non akademik. Tak kalah penting adalah akreditasi sekolah.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemilihan jurusan. “Cari tahu, tingkat keketatan jurusan yang hendak dipilih, jika keketatannya tinggi, berarti persaingan semakin ketat,” terang Suko. “Peminat tinggi menyebabkan kesempatan diterima lebih kecil,” tutur Suko.

Sebelum mengakhiri paparannya, pakar ilmu komunikasi ini menyarankan siswa mendaftar sesuai dengan jurusannya.

“Pilihlah jurusan yang linier. Jangan memilih yang lintas minat. Misalnya, siswa jurusan IPA maka mengambil jurusan yang berkaitan dengan IPA, jangan memilih jurusan IPS atau Bahasa,” pungkasnya. (Masitha/Tanti)

Author:

I Am the Admin

Leave a comment