Ada yang spesial dari kegiatan pembinaan keputrian siswi SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya (Smamda), Jumat (25/01/2019). Jika biasanya diisi praktik memasak, hari itu pelajaran tentang table manner.
“Apa sih table manner itu?” tanya Titien Tri Wahyuningsih, instruktur dari Surabaya Hotel School (SHS) mengawali paparannya. Serempak sejumlah siswa menjawab tata cara makan.
“Ya. Tepatnya tata cara makan dengan etiket yang digunakan saat makan, termasuk penggunaan yang tepat dari peralatan makan,” paparnya.
Di hadapan sekitar 80 siswi, Titien menjelaskan, aturan penggunaan peralatan makan pada jamuan formal. Satu persatu peralatan makan yang sudah tertata rapi di atas meja ia terangkan nama dan fungsinya.
Mulai dari peletakan lap makan yang umumnya disebut serbet di atas pangkuan bukan diletakkan di leher. Penggunaan sendok dari sisi kanan, garpu dari yang paling kiri. Cara memegang gelas air putih, hingga pada saat selesai makan.
“Jika orang Jawa meletakkan sendok garpu tertutup di atas piring setelah makan, lain halnya pada saat jamuan makan formal. Selesai makan, sendok, garpu, pisau diletakkan di atas piring sebelah kanan,” tuturnya.
Selain cara menggunakan peralatan makan, wanita yang juga karyawati Hotel Majapahit di bidang Food and Beverage Product ini juga menjelaskan aturan dasar yang terdapat di dalam etika makan yang baik. Yaitu cara duduk yang tegak tidak boleh bersandar.
Saat memegang peralatan makan siku tidak boleh menempel di atas meja. Tidak memainkan makanan dengan peralatan makan dan meminta izin ketika ingin meninggalkan meja makan atau pada saat ingin menerima telepon.
Tak hanya itu saja, perempuan 48 tahun ini juga menjelaskan urutan makanan yang dihidangkan dalam jamuan makan formal seperti welcome bread yang disajikan di awal kedatangan tamu berikut cara memakannya. Juga sajian appetizer (makanan penggugah selera) seperti sup, main course (makanan utama) juga dessert seperti puding.
Siswa semakin antusias saat diminta untuk memakai lap makan, praktik cara duduk, menggunakan peralatan makan sesuai aturan satu persatu, seolah-olah seperti makan pada jamuan makan sebenarnya.
“Saya sangat senang ada materi ini, karena sepertinya ini materi yang bisa didapatkan mahasiswa yang kuliah di jurusan perhotelan,” kata Lisa Sekar Sari kelas X MIPA 5. “Ini pengetahuan baru yang belum pernah saya dapat,” ujarnya lagi.
Reni Astini, salah satu pengurus komite yang mencetuskan materi ini menyampaikan, siswi Smamda tidak hanya dibekali masak memasak, tetapi perlu juga table manner pada jamuan makan formal. Jika suatu saat menghadiri jamuan makan tidak canggung karena sudah memahami penggunakan peralatan makan yang tertata berjajar di meja. (Tanti)