Forum Taaruf dan Orientasi Siswa di SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya (Smamda) diisi dengan membatik massal di halaman sekolah, Senin (15/7/2019).
Membatik diikuti seluruh siswa baru peserta Fortasi. Masing-masing kelompok membatik pada kain putih panjang 3 x 1,10 meter. ”Kali ini membatik menggunakan lilin dingin,” tutur Garudavahan, anggota IPM yang memandu acara.
Proses membatik dengan menggunakan lilin malam dingin dikenalkan kepada para siswa baru. Teknik pewarnaannya dengan colet atau kuas. Kelebihan penggunaan lilin dingin ini praktis, mudah, dan tidak berbahaya bagi siswa.
”Tahun ini siswa membuat karya batik dengan media lilin. Biasanya lilin cair yang panas. Tapi saat ini mencoba dengan lilin dingin,” tutur Rachmad Setyo Wibowo, penanggung jawab kegiatan batik massal di Smamda.
Gambar batiknya juga unik. Yaitu tempat wisata di Surabaya. Seperti Tugu Pahlawan, Kebun Binatang, Jembatan Suramadu, ada juga potret Walikota Risma Trimaharini.
Bagi siswa ini menjadi pengalaman yang menyenangkan. ”Ini kedua saya membatik. Namun kali ini sangat menyenangkan karena dikerjakan bareng-bareng,” kata M. Raditya alumnus SMPN 8 Surabaya.
Murid lain Anjani Rihhardatul Aisy menceritakan pengalamannya yang baru tahu kalau malam yang digunakan untuk menggambar fungsinya sebagai pembatas agar ketika mewarnai tidak meluber kemana-mana.
Anjani mengatakan, hasil membatik setiap kelompok dijadikan satu dengan kelompok lain sehingga menjadi karya batik yang sangat besar bertema Surabaya yang akan dipamerkan ketika inagurasi.
”Kelompok saya membatik gambar Tugu Surabaya, Tugu Pahlawan, dan daun semanggi. Seru sekali membatik ini. Serunya itu ngerjain rame-rame. Terus ini baru pertama kali saya membatik jadi sangat terkesan,” ucapnya.
Cut Tiara, siswi alumnus SMP Muhammadiyah 5 mengutarakan, sangat tertarik dengan membatik karena sebelumnya cuma lihat gambar buku. ”Nah sekarang benar-bebar langsung membatik di kain yang besar. Saya belum pernah membatik,” katanya.
Dari 30 kelompok ini jika kain batik disambung dan dibentangkan pada saat Inagurasi Sabtu (20/7/2019) depan menjadi sepanjang 90 meter.
Kegiatan membatik ini menjadi salah satu keunggulan Smamda. ”Jadi batik ini program unggulan dari Smamda. Tujuannya meningkatkan kreativitas siswa dengan memberi materi pembelajaran budaya lokal. Harapannya mereka bisa mencintai budaya. Kemudian disiplin, kerja sama dan sportif,” jelas Rachmad Setyo Wibowo, penanggung jawab kegiatan batik massal. (Eka Harris)