Tim jurnalis SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda), FELSUAL 1, berhasil meraih juara 1 video liputan terbaik dan best reporter dalam Teenizen Journalism Season III yang diumumkan di BBS TV, Selasa (30/4/2019).
Tim jurnalistik ini beranggotakan Yoan Cindo Maharani X MIPA 3, Dicky Zafirin X MIPA 4, dan Chansa Aqilla Alhimnie XI MIPA 1. Video liputan terbaik bicara pelajar pemenang kontes robot. Sedangkan juara reporter terbaik diraih oleh Chansa Aqilla Alhimnie.
Kompetisi yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi pelajar SMP, SMA, SMK Kota Surabaya yang tertarik untuk belajar dan terjun di dunia jurnalistik yang diselenggarakan BBS TV bersama Dharma Wanita dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Sebelum mengikuti acara tahunan ini, mereka terlebih dahulu mengikuti pelatihan yang digelar pada Selasa (12/3/2019) yang berlokasi di Gedung Wanita Jl. Kalibokor Selatan Surabaya. Acara ini sekaligus menjadi pembuka dan pertemuan teknis lomba video jurnalis tingkat SMP, SMA se- derajat se-Surabaya dan Sidoarjo. Kemudian mereka diminta untuk berkreasi membuat video berdurasi 3-5 menit dan mengirimkan video mulai 18 hingga 23 Maret 2019.
Tim FESUAL 1 berhasil menyisihkan 37 peserta tingkat SMA. Yoan Cindo, salah satu anggota tim, mengatakan, senang bisa menang best reporter dan juara 1 di kompetisi ini. ”Penghargaan ini saya persembahkan untuk orang terdekat saya yang sudah memberi restu dan mendukung saya,” ungkap Yoan.
Sedangkan untuk juara 2 berhasil diraih tim jurnalis dari SMKN 1 Surabaya, juara 3 diraih tim jurnalis SMKN 1 Driyorejo.
Dalam satu tim terdiri dari tiga orang. Dibagi masing-masing sebagai reporter, editor, dan penata kamera. Setiap tim diminta membuat dua video jurnalistik bertemakan inspirasi. Video pemenang akan ditayangkan di BBS TV setiap hari Senin – Jumat pukul 16.30 -17.30 pada program khusus bertajuk Teenizen Journalism.
Dihubungi Rabu, (8/5/2019), Eka Haris Prastiwi S Pd, pelatih jurnalistik menerangkan, tim FESUAL 1 mengirimkan dua naskah berita dan video liputan. Video yang pertama tentang start up yang bernama garda pangan. Start up itu mengolah kembali makanan yang hampir kadaluwarsa setelah itu makanan diberikan kepada orang yang membutuhkan.
Video kedua tentang pelajar Surabaya yang meraih banyak penghargaan sampai internasional di bidang robotika. ”Alhamdulillah video pelajar yang mendapatkan banyak penghargaan di bidang robotika yang menjadi juara 1, termasuk Chansa terpilih menjadi best reporter,” tegas Eka.
Ketika ditanya tentang kerja keras tim, Eka menceritakah, tim FESUAL 1 bekerja sangat keras dan antusias mulai dari mendata narasumber hingga pembuatan naskah dan video, meskipun pengerjaannya sepulang sekolah hingga larut malam.
“Mereka totalitas bekerja, selain itu mereka aktif meminta saran saya tanpa disuruh,” urai guru biologi ini. ”Usaha keras mereka membuahkan hasil hingga membawa dua penghargaan sekaligus,” pungkasnya. (Chansa, Tanti)