Semangat Cegah Kanker, Siswi Smamda Diberi Penyuluhan
SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) selalu mempunyai acara-acara yang mengedukasi siswa-siswinya agar senantiasa sehat dan cerdas. Kali ini, sebagai bagian program keputrian, Smamda mengadakan seminar tentang “Penanggulangan Kanker Berbasis Pemberdayaan Masyarakat” yang diadakan di Aula Smamda (3/11/2017).
Kegiatan ini mengajak siswi kelas 10 dan 11 agar menjaga kesehatan mereka agar tidak terjangkit kanker. Seminar kali ini lebih mengarah untuk menjelaskan tentang kanker serviks dan payudara lebih dalam.
Kegiatan ini adalah kali keempat Smamda mengedukasi warganya dengan pengetahuan tentang Penanggulangan Kanker Serviks dan Payudara. Pertama diadakan untuk orang tua dan wali murid kelas 12, kedua untuk siswi kelas 12, ketiga untuk orang tua dan wali murid kelas 10 dan 11, dan yang keempat adalah acara ini yang dihadiri siswi kelas 10 dan 11.
“Tujuan acara ini dibuat adalah agar siswi smamda senantiasa menjaga kebersihan dirinya agar terhindar penyakit, yang menjadi pembunuh nomor satu bagi wanita yaitu kanker serviks dan payudara, karena sudah mengerti akan bahaya dan cara penanggulangannya,” ujar Tanti Puspitorini, Wakasek humas Smamda.
Pembicara kali ini adalah dr. Ananto Sidohutomo, MARS yaitu pembina yayasan kanker Wisnuwardhana Surabaya. Dalam pemaparannya dr. Ananto menjelaskan penyebab terjadinya kanker yaitu:
1. Pola hidup yang kotor atau tidak sehat
2. Salah pilih makanan dan pengelolahan makanan
3. Memakai obat-obatan yang meningkatkan hormonal secara berlebihan
4. Seks bebas, tatto atau merokok
5. Faktor usia
6. Faktor keturunan.
Untuk pencegahannya yaitu dengan mendeteksi kanker sejak dini di rumah sakit dan dokter spesialis, berpola hidup bersih dan sehat, tidak merokok, mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin, dan berolah raga secara teratur.
“Saat ini, hanya sedikit orang yang mengerti tentang bagaimana membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil, karena kesalahan itu bisa mendatangkan penyakit yang membahayakan,” katanya. Ia juga mengatakan, “Saat ini juga banyak orang yang tidak tahu jika dirinya terkena penyakit kanker, saat diketahui semua sudah terlambat, itu semua terjadi karena tidak adanya pengetahuan atau edukasi tentang penyakit tersebut.”
Dalam pemaparanya juga, ia menjelaskan cara mebersihkan alat kelamin yang benar yaitu setelah buang air bersihkan alat kelamin menuju anus dengan satu kali usap, setelah itu basuh lagi tangan, setelah itu baru diiperbolehkan mengusap kelamin lagi. Virus dan bakteri bisa masuk ke dalam vagina yang dapat membuat infeksi di vagina yang biasanya disebut keputihan dan jika tidak di tangani dengan serius keputihan ini bisa menyebabkan kanker serviks.
Tidak hanya itu dr. Ananto juga menjelaskan perbedaan tumor dan kanker. Untuk tumor merupakan benjolan yang tidak normal pada tubuh manusia yang sebelumnya tidak ada. Tumor sendiri terbagi atas dua, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Sedangkan kanker merupakan tumor ganas atau yang sering disebut kanker. Kanker ini bisa disembuhkan jika ditemukan sejak dini mungkin tetapi dapat juga sulit disembuhkan jika ditemukannya sudah menjadi kanker tahap lanjut, jika sudah tahap lanjut kanker harus diketahui riwayat pertama kali. Sedangkan obat hanya untuk menunda sementara kematian. WHO telah memprediksi jika di tahun 2030 , 1 dari 4 orang akan mengidap penyakit kanker.
Kegiatan ini adalah bagian dari kerjasama Smamda, Komite Smamda dengan Museum Kanker Indonesia dan Yayasan Kanker Wisnuwardhana. Dengan adanya seminar ini siswi mendapatkan wawasan mengenai kanker lebih luas.
Menurut Azzahra Mazaya dari X MIPA 3, “Seminar ini sangat bermanfaat, karena perlu diketahui, salah satu penyebab kanker serviks adalah seks bebas dan di zaman yang sudah bebas saat ini, orang berpacaran pun sudah melakukan, jadi seminar ini diharapkan bisa mencerahkan para cewek yang sedang berpacaran agar menjaga dirinya.” (Nariswari/Raihan)