Ternyata Rasa Bahagia Itu di Sini Mencarinya

”Menurut kalian arti bahagia itu apa?” tanya Deti Rahmawati SIp MT, dosen Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) kepada siswi-siswi SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya (Smamda) saat memberikan materi di kegiatan Pembinaan Siswi Berhalangan di ruang rapat lantai 4 Jalan Pucang Anom No. 91 Surabaya, Jumat (22/3/19).

Pertanyaan tersebut sontak dijawab para siswi, ”Bahagia itu perasaan senang, Bu,” jawab salah satu siswa.

”Yah, betul sekali bahagia itu ketika kita merasa senang dan ada rasa kepuasan di diri kita,” terang dosen asal Majalengka, Jawa Barat ini.

Deti, sapaan akrabnya, menerangkan jika bahagia itu, misalnya punya uang Rp 10 ribu lalu kita belikan makanan untuk diberikan pemulung. ”Dari uang Rp 10 ribu itu sudah ada kepuasaan dan itu sudah membuat kita merasa bahagia.”

Dosen studi pembangunan ini meminta para siswi memulai membiasakan berkomunikasi dengan dirinya melalui pertanyaan-pertanyaan kecil. ”Misalnya, sebelum kita berangkat ke sekolah biasakan kita bercermin kemudian tanya ke diri kita sendiri, mau belajar apa hari? Mau melakukan apa hari ini?” katanya.

Tak hanya itu sebelum tidur pun biasakan untuk bertanya ke diri sendiri, mengevaluasi diri dari kegiatan yang sudah dilakukan. ”Hari ini aku melakukan ini, itu. bermanfaat nggak ya yang sudah aku lakukan hari ini,” ujarnya sambil mempraktikkan.

Alumnus pasca sarjana Institut Teknologi Bandung itu menjelaskan, mengevaluasi diri itu penting, karena diri ini bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.

Dia juga memberikan tip untuk mewujudkan mimpi. Yaitu dengan cara goal setting, visualisation and pray. Yaitu visualisasi dan berdoa. ”Ketika kamu punya mimpi, misalkan ingin mengambil jurusan kedokteran, tanyakan kepada dirimu terlebih dahulu, why, why, why, why, how,”

Gunakan why sebanyak empat kali, karena di-why terakhir kamu akan menemukan jawaban yang sebenarnya mengapa kamu ingin mengambil jurusan tersebut. Setelah itu baru how, di-how kamu akan menemukan jawaban bagaimana cara kamu untuk merealisasikan mimpimu itu.”

Kegiatan yang biasanya diisi dengan materi memasak ini, membuat para siswi Smamda yang berhalangan mendapat pengetahuan baru tentang memahami diri sendiri, dream, dan belief.

Mellya Dewi Purnama siswi kelas X MIPA 5 mengatakan, materi ini sebagai hal yang baru. ”Seneng banget dapat materi ini. Secara langsung kita dapat memotivasi diri kita, mengetahui diri kita sebenarnya gimana, introvert atau extrovert. Apalagi tadi aku mengisi semacam angket online. Jadi setidaknya aku tahu diriku itu seperti apa,” terang siswi yang baru saja mengikuti program student exchange di Australia ini.

Menurut Dr Arfan Fahmi, salah satu pengurus komite, yang juga dosen ITS, pemilihan Bu Deti sebagai pemateri karena bisa memotivasi siswa dengan pengalamannya sendiri. Yaitu sudah menjadi dosen di usia 24 tahun dengan indeks prestasi cumlaude. ”Saya berharap motivasi yang diberikan Bu Deti melecut semangat pantang menyerah dan tetap semangat dalam meraih cita-cita,” katanya. (Masitha)

Author:

I Am the Admin

Leave a comment