13 Pelajar Aussie Datang, Begini Komentarnya tentang Kota Surabaya

Tiga belas pelajar Australia dengan dua guru pendamping berkunjung ke SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya (Smamda), Selasa (18/6/2019).

Mereka merupakan peserta program BRIDGE, sebuah program pertukaran pelajar Australia-Indonesia yang diadakan antara Smamda Surabaya dan Lorne P-12 College Victoria, Australia. Rombongan ini tiba di Bandara Juanda, Senin (17/6/2019), setelah menempuh 20 jam perjalanan.

Pada acara welcome party di kampus Smamda wajah sumringah terpancar dari siswa-siswi Lorne P-12 Di Surabaya mereka tinggal di rumah host family masing-masing. Ada tujuh host family yang menjadi keluarga baru mereka.

Kunjungan ini bertepatan dengan sepuluh tahun school partnership antara Smamda dan Lorne P-12 College. Tema yang diusung kali ini adalah Our Diversity Strengthens the Endless Partnership.

”Kerja sama yang sudah 10 tahun berjalan ini diharapkan bisa langgeng dan tahun mendatang Lorne P-12 College dapat menambah kuota peserta pertukaran. Karena antusiasme peserta dari kedua negara yang tinggi terhadap program pertukaran,” terang Astajab SPd MM, kepala Smamda.

Astajab menjelaskan, banyak manfaat yang didapatkan siswa Smamda ketika berkunjung ke Lorne P-12. Salah satunya bertambahnya kemampuan berbahasa Inggris siswa selama 10 hari di sana.

Ditambahkan, tamu pelajar Australia ini menetap selama 5 hari 4 malam di sini. Acara yang diikuti seperti membatik di Smamda, berkunjung ke Secret Zoo Kota Batu, dan menginap semalam di vila Trawas, milik keluarga alumni pertukaran pelajar ini.

Tak berbeda dengan kunjungan dua tahun lalu, kunjungan kali ini sangat berkesan bagi siswa Lorne. Seperti yang disampaikan Laura Trinity Wallis (14).

”Smamda itu berwarna. Dilihat dari gedungnya dan juga kalian mempunyai banyak piala juga fasilitas untuk siswanya,” ungkap Laura.

Menurutnya, siswa Smamda juga ramah-ramah. ”Saya tidak menyangka kalau sangat welcome,” tuturnya dalam bahasa Indonesia.

Senada disampaikan Hank Arizona Hvlands (15). ”At First, I felt very hot, Surabaya is very crowded,” tutur Hank yang artinya, pertama kali saya merasa sangat panas di sini, Surabaya sangat macet.

But in Smamda is different. The building is very great and the students, especially my host family are friendly,” sambung Hank. Menurut dia, tapi di Smamda berbeda, gedungnya sangat megah dan siswanya, terutama keluarga kostnya sangat ramah. Ia juga suka melihat hal-hal yang berbeda dari sekolahnya di Lorne. (Rimba Ayu)

Author:

I Am the Admin

Leave a comment