Smamda – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya bekerjasama dengan Pengurus Komite Smamda 2022 menyelenggarakan kegiatan pembinaan keputrian. Kali ini kegiatan diikuti oleh siswi-siswi kelas XII dengan mengambil tema Membuat Kerajinan Sospeso.
Kegiatan ini bertempat di Smamda Tower. Hadir sebagai pembicara utama Rina Nazirah, bagian bidang pengembangan siswa di komite Smamda 2022. Selain itu, hadir pula beberapa pengurus komite Smamda, Jumat (16/9/2022).
Ibu Rina, begitu sapaan akrabnya mengungkapkan, Sospeso merupakan seni kerajinan yang diciptakan dengan mengolah bahan dasar kain, kertas, tissue bermotif menggunakan plastik mika yang ditempel menggunakan lem, kemudian dibentuk menjadi 3 dimensi.
“Membuat kerajinan dengan teknik Sospeso dibutuhkan ketekunan untuk menggunting desain yang diinginkan sehingga menarik, kemudian diaplikasikan pada barang-barang kerajinan, seperti tas, toples, pigura hingga hiasan dinding,” jelasnya.
Bekali Keterampilan Para Siswi
Namun, menurut Rina, mengerjakan sospeso ini juga tidak sesulit yang dibayangkan. Komite Smamda berharap, melalui kegiatan ini bisa memberikan keterampilan pada siswi-siswi agar mereka bisa menghasilkan produk yang kreatif dan tidak terlalu susah untuk diproduksi sendiri.
“Sospeso ini ada alat khususnya, yaitu burin. Stik dengan ujung tumpul berbagai ukuran. Jadi ujung bulatan yang besar, itu untuk membentuk kelopak bunga yang besar, demikian seterusnya. Tinggal menyesuaikan ukuran kelopak bunga yang akan kita bentuk,” papar Rina.
Melalui kerajinan semacam ini, Rina mengajak para siswi agar bisa menghasilkan ornamen berbentuk 3 dimensi dari bahan kain, bisa juga dari tisu bermotif. Selain sebagai karya seni, ornamen yang dibuat dengan sospeso juga dapat dipakai sebagai hiasan untuk dekorasi artistik rumah.
“Anak-anak dapat mempercantik tampilan pigura foto, jam dinding, wall decor, kotak perhiasan, dan sebagainya. Ada banyak sekali kreasi yang bisa dikembangkan melalui teknik ini,” jelasnya. Tak lupa juga, Rinda menambahkan, hasil kerajinan ini bisa membuka peluang bisnis. Menurutnya, pada masa kini dukungan pemerintah kepada sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) kreatif terbilang besar.
Contohnya saja batik, pemerintah bahkan mendorong setiap daerah di Indonesia untuk mengembangkan motif batiknya sendiri. “Nah ini kita juga sedang belajar membuat sospeso dengan bahan dasar kain batik,” pungkasnya. (*)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.