Sebanyak 74 siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) memadati area Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Rabu, (7/11/2018).
Didampingi sebelas guru dan tim pendamping, mereka berangkat mengikuti Singapore Excursion Study 2018. Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun khusus untuk siswa kelas XI program internasional.
Minat siswa sangat tinggi ikut kegiatan ini. Fayza Miryam Mahatma dari kelas XI MIPA 3 menyatakan, sudah sangat menantikan acara ini. ”Rasanya ingin segera sampai Singapura,” katanya.
Ifa, panggilan akrabnya, penasaran melihat perkuliahan beberapa kampus di Negeri Singa itu. “Tapi ada hal lain yang menantang saya,” ungkapnya.
Gadis 15 tahun ini tertantang untuk presentasi dalam bahasa Inggris dengan topik visit Indonesia di Sense (Yayasan Mendaki). Bersama dengan kelompoknya ia mempresentasikan tentang keindahan Pulau Lombok. “Saya juga akan menceritakan peristiwa gempa di pulau itu,” imbuhnya.
Ada sembilan kelompok dari tiga kelas yang presentasi. Kegiatan ini akan dinilai dosen setempat. Ada reward dari sekolah diberikan kepada grup terbaik 1, 2, dan 3.
Nilaiyang diperoleh dimasukkan dalam penilaian psikomotor mata pelajaran Bahasa Inggris. Semua siswa harus berperan serta dalam presentasi ini.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang diselenggarakan pada Maret. Tahun ini berlangsung pada November. Fasilitator pengembangan program internasional Mas’ad Fachir M MT menjelaskan, perubahan keberangkatan ini agar tidak bersamaan dengan pelaksanaan Student Exchange ke Australia.
Acara ini, kata dia, memberikan wawasan pendidikan tinggi berskala internasional, praktik penggunaan Bahasa Inggris, dan nilai budaya disiplin, kerja keras, mandiri dan toleransi sosial. Studi wisata ini selama empat hari, 7-10 November 2018.
Siswa mengunjungi Republic Polytechnic, Nanyang Technology University (NTU), Sense (Yayasan Mendaki), Curtin Singapore, Kampung Glam Area, Singapore Science Center dan Universal Studio.
Orangtua siswa menyambut positif kegiatan ini. Mereka berharap putra-putrinya mendapatkan pengetahuan baru terutama pendidikan dan kebudayaan di negeri kota itu.
Fitri Nugraheni, orangtua Anastasya XI MIPA 3, mengatakan, program studi ekskursi ke Singapura ini sangat bagus karena membuka wawasan siswa tentang perkuliahan di sana.
”Bisa memotivasi siswa melanjutkan studi ke luar negeri. Saya beharap putri saya bisa kuliah di sana,” tuturnya. (TP)