Smamda – Gelak tawa diekspresikan oleh 394 siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya yang sedang mengikuti kegiatan Pemantapan Spiritual jelang USBN dan UNBK di At Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (27/1/2018).
Mereka tampak terhibur mendengarkan motivasi dari pemateri Universitas Negeri Malang, Umi Dayati. Ia tak hanya memberikan materi membosankan. Melainkan juga melalui game dan peregangan otak sembari bergoyang ringan. Salah satunya semua siswa dan juga pengajar diajak untuk mengkreasikan gaya otentik untuk musik Goyang Duyu.
Saat guru pengajar mereka mencoba menciptakan koreografi, semua kompak bersorak sorai. Antara semangat dan juga saling memotivasi. Tak hanya itu, pemateri yang juga dosen guru pendidikan luar sekolah itu juga mengajak para siswa untuk bermain game kognifif. Traviata Nabiilah, salah satu siswa kelas XII, mengatakan pembekalan kali ini sangat menarik.
“Rasanya fresh. Apalagi sekarang sudah mulai ujian, sekarang di sekolah maupun les sedang getol sekali untuk persiapan UNBK, ada kegiatan ini jadi sangat menyenangkan,” katanya usai diajak bermain game bernama lawan kata sebenarnya. Ia mengatakan kegiatan sekolah sudah banyak try out, program intenstif sampai pukul 16.00 WIB.
Tak lepas di sana, usai pulang sekolah ia dan kebanyakan teman ikut les tambahan hingga malam. Wajar jika sedikit hiburan berisi semacam ini sangat melegakan. “Kalau aku pribadi lebih ketir-ketik persiapan ujian perguruan tinggi negeri. Kalau UNBKnya nggak terlalu yang takut,” ucapnya.
Sementata itu pemateri yang juga psikolog, Umi Dayati mengatakan materi pemantapan spiritual ini sengaja diisi dengan gam peningkatan kognitif otak kanan. Agar para siswa memiliki dorongan yang hebat dan semangat untuk mau berjuang jelang ujian.
“Jelang ujian seperti ini, justru siswa dilarang takut. Dia harus memiliki mental yang tangguh. Termasuk bargain ke orang tua tentang apa yang dia inginkan dan butuhkan dalam memiliki jurusan setelah lulus, tapi tentunya dengan cara yang sopan,” katanya.
Sebab saat ini banyak orang tua yang terkena Cinderella Syndrome. Yaitu orang tua yang ingin agar anaknya mampu dan berbakat dalam segala bidang. Padahal bisa jadi anak itu sukanya di bidang lain, tapi karena orang tuanya tidak paham, maka memaksakan anaknya bisa menjadi orang yang diinginkan. “Misalnya orang tuanya ingin anaknya jadi dokter, padahal anaknya nggak mau. Ya nanti jadi, tapi hanya jadi dokter saja, ia tidak berprestasi dan tidak puas dengan pencapaiannya,” katanya.
Termasuk dalam momen jelang ujianseperti ini, orang tua juga harus ikut memberi perhatian. Jangan sampai anak-anak merasa bahwa ia ujian sendirian. Orang tua bisa memberi support lewat menemani belajar, atau sekedar kata-kata penyemanat untuk anak. “Jangan yang ‘Nak harus bisa ya, nilainya harus bagus’. Tapi lebih ke menyemangati, memberi motivasi, dan mendoakan, itu akan menjaga emosi anak,” ucapnya.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Astajab mengatakan kegiatan pemantapan spriritual ini ditujukan agar para siswa memiliki kepribadian yang mantab saat menghadapi ujian mulai bulan Maret mendatang. Sedangkan untuk UNBKdijadwalkan akan dilakukan pada bulan April.
“Dalam rangka ujian kami jelas menyiapkan dari segi akademik dan non akademik. Tapi jangan lupa bahwa kita juga harus menyiapkan mental anak-anak. Seperti saat pagi ada salah dhuha, mengaji, nah ini kita datangkan psikolog agar secara psikis mereka juga siap,” kata Astajab. Ia menambahankan, yang ditekankan adalah menghadapi ujian dengan kejujuran dan kemandirian.
Menurutnya nilai bagus itu penting akan tetapi, karakter jujur itu lebih utama. “Kami ada target, ujian nasional rata-rata nilainya bisa meningkat lima digit. Sedangkan untuk siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri bisa meningkat dari 75 persen menjadi 80 persen,” pungkasnya.