Susahnya Menjadi Guru Dirasakan Siswa Ini ketika Ikuti Program Mengajar

Sebanyak 34 siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya yang tergabung dalam organisasi International Award for Young People (IAYP) menggelar acara bertajuk IAYP Mengajar di SD Margorukun Surabaya, Jumat (27/9/19).

Acara ini berbagi kebahagiaan dengan cara mengajar siswa. Selama tiga pekan peserta IAYP itu menyiapkan acara tersebut agar maksimal. Mulai dari materi ajar, media pembelajaran, ice breaking, dan lainnya.

Pengalaman menjadi guru sehari ini menjadi berkesan. Biasanya mereka jadi murid. “Awalnya grogi, karena nggak pernah berinteraksi dengan anak SD apalagi ini disuruh ngajar, tapi ternyata asyik banget,” kesan Aurelia Ashila kelas XII IPA 1.

Yoan Cindo juga menyebut acara ini mempunyai kesan tersendiri. “Aku ikut acara ini kayak diajak untuk bersyukur. Mereka bersekolah di sekolah yang sangat minim fasilitas tapi semangat belajarnya sangat tinggi. Aku kayak dikasih motivasi gitu,” terangnya.

Masitha, pembina IAYP mengatakan, sebenarnya acara ini rencananya digelar untuk memperingati Kemerdekeaan Indonesia bulan lalu. Karena banyak kendala akhirnya terlaksana pada hari itu.

Meskipun demikian dia salut dengan peserta IAYP. “Nggak nyangka, ternyata mereka bisa ngajar, mereka bisa merasakan ternyata jadi guru itu tidak mudah. Ini sebagai pembelajaran mereka juga,” katanya.

Bertema Study with Happines, acara ini dirangkai semenarik mungkin agar siswa-siswa SD Margorukun ini senang dengan kedatangan peserta IAYP. Materi yang diajarkan pun disesuaikan dengan umur mereka yaitu pengenalan profesi.

Di akhir acara para siswa SD Margorukun juga diberi sosialisasi oleh siswa Smamda yang tergabung dalam ekstrakurikuler PMR tentang penolongan pertama luka dan pingsan.

“Terima kasih kakak-kakak Smamda, aku seneng banget hari ini dapat banyak hadiah,” ucap Firman, salah satu siswa SD Margorukun. (*)

Penulis Aulia Cindi Editor Sugeng Purwanto

Author:

I Am the Admin

Leave a comment